6 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya Waisak dari Berbagai Negara

Umat Buddha di dunia akan bersiap merayakan perayaan Hari Raya Waisak.
Tahun ini, Hari Raya Waisak 2567 Buddhis Era (BE) jatuh pada Minggu, 4 Juni 2023 mendatang.
Simak ulasan mengenai Hari Raya Waisak berikut ini.
Pengertian & Sejarah Hari Raya Waisak
Hari Raya Waisak berasal dari kata Sansekerta Waisakha Pali Vesakha.
Peringatan ini disebut sebagai penanda bagi kelahiran, pencerahan, dan kematian Sang Buddha, Siddharta Gautama.
Perayaan Hari Raya Waisak sendiri pertama kali digelar pada abad ke-19 di Srilanka yang kala itu masih menjadi negara jajahan Inggris.
Baca Juga : Daftar Libur dan Cuti Bersama di Bulan Juni 2023 |
Dalam sejarahnya, perayaan tersebut digelar oleh Buddhist Defence Committe sebagai perlawanan pada misi penyebaran agama Kristen yang dibawa oleh para pasukan kolonial.
Perayaan perdana Hari Raya Waisak itu akhirnya menjadi hari nasional untuk pertama kalinya pada 18 April 1885 sebagai penyemangat pemersatu umat Buddha di seluruh dunia.
6 Tradisi Unik Perayaan Hari Raya dari Berbagai Negara
Sebagai penyemangat agar seluruh umat Buddha di seluruh dunia bersatu, Hari Raya Waisak digelar secara berbeda di setiap negara.
Berikut 6 tradisi unik perayaan Hari Raya Waisak dari berbagai negara di dunia:
1. Indonesia
Indonesia selalu menggelar acara Hari Raya Waisak di kompleks Candi Borobudur, Magelang.
Rangkaian acara di Candi Borobudur akan beragam seperti:
- Pengambilan air berkat dari mata air (umbul) Jumprit di Kabupaten Temanggung
- Penyalaan obor dari sumber api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan
- Menjalani ritual Pindapatta, pemberian dana makanan pada para biksu oleh masyarakat yang menjadi umat Buddha dalam melakukan kebajikan.
- Samadhi detik-detik puncak bulan purnama yang dihitung dari falak sehingga puncak purnama bisa terjadi pada siang hari.
Untuk tahun ini, Indonesia bakal menggelar festival lampion yang bisa disaksikan oleh masyarakat umum
Festival lampion tersebut dilakukan mulai pukul 17.00 WIB di Lapangan Marga Utama.
2. Jepang
Hari Raya Waisak di Jepang biasanya bertepatan dengan musim semi.
Maka, masyarakat di Jepang akan membuat replika kuil dengan berhiaskan bunga musim semi dengan patung Buddha yang diletakkan di atasnya.
Masyarakat Jepang juga akan memandikan patung Buddha dengan menuangkan ama-cha, minuman yang terbuat dari bunga hortensia.
3. Korea Selatan
Saat Hari Raya Waisak tiba, kuil-kuil Buddha di Korea Selatan akan dihias menggunakan lampion warna-warni.
Di berbagai kuil akan diselenggerakan berbagai permainan tradisional Korea dan hiburan-hiburan seperti akrobatik serta tari topeng.
Perayaan Hari Raya Waisak ini akan semakin semarak dengan adanya pawai lentera yang dikenal sebagai Festival Lentera Teratai.
Adapun pagelaran Festival Lentera Teratai tersebut sudah dilaksanakan pada 1.200 tahun yang lalu pada masa Dinasti Goryeo dan Joseon.
4. Thailand
Sebagai salah satu negara dengan penganut Buddha yang besar, hari Raya Waisak di Thailand menjadi momen yang penting.
Di Thailand, para umat Buddha akan datang ke kuil Wat Phra Kaew atau kuil lainnya untuk beribadah.
Mereka akan berjalan mengelilingi kuil sebanyak tiga kali sambil membawa lilin yang disebut qian tian.
Tahun ini, sejumlah biksu bahkan melakukan tradisi Tudong dengan berjalan kaki dari Thailand hingga ke Candi Borobudur di Indonesia.
5. Sri Lanka
Di Sri Lanka, Hari Raya Waisak dilaksanakan dengan Festival Cahaya bagi umat Buddha.
Festival ini akan membuat dapur umum, berbagai lentera, serta panggung bambu yang memuat lukisan besar dengan kisah-kisah dari kehidupan Buddha.
6. Nepal
Nepal, sebagai tempat lahirnya Sang Buddha Siddharta Gautama memiliki tradisi berbeda setiap Hari Raya Waisak tiba.
Umat Buddha di Nepal akan melakukan pakaian serba putih untuk bersembahyang di kuil dan berdoa di Monkey Temple.
Selain berdoa, umat Buddha di Nepal juga akan makan kheer atau bubur mandis yang dikenal sebagai puding beras.
3 Peristiwa di Balik Hari Raya Waisak
Hari Raya Waisak biasa disebut sebagai Tri Suci Waisak.
Hal ini menandakan momentum adanya tiga peristiwa penting di balik perayaan Hari Raya Waisak.
Adapun ketiga peristiwa itu adalah:
1. Kelahiran Sang Buddha Siddharta Gautama
Siddharta Gautama adalah putra dari pasangan Sudodhana dan Ratu Mahamaya yang lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 sebelum Masehi.
Kelahiran Siddharta Gautama ini untuk menjadikannya seorang Bodhisattva atau calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.
2. Sang Buddha Siddharta Gutama mencapai penerangan agung
Pada usia 29 tahun, Siddharta Gautama meninggalkan istana tempatnya tinggal.
Momen tersebut bertepatan saat Purnama Sidhi bulan Waisak 588 sebelum Masehi.
Ia meninggalkan istana untuk mencari kebebasan dari kematian, kesakitan, dan usia tua.
Pada bulan tersebut, Siddharta Gautama berhasil mencapai penerangan agung sehingga mendapat gelar sebagai Sang Buddha.
3. Pencapaian Parinibbana
Pada usia 80 tahun, Siddharta Gautama meninggal dunia dan mencapai Parinibbana di Kusinara pada 543 sebelum masehi.
Momen tersebut membuat para pengikutnya melakukan sujud sebagai bentuk penghormatan terakhir pada Sang Buddha, Siddharta Gautama.
(dis/dis)
Bisakah BPJS Ketenagakerjaan Dicairkan Sebagian? Cek Syaratnya!
Selasa, 01 Jul 2025 19:45 WIB
BSU Belum Cair? Cek Lewat Aplikasi Ini di HP
Selasa, 01 Jul 2025 18:15 WIB
Jadwal Puasa Sunnah Juli 2025 menurut NU dan Muhammadiyah
Selasa, 01 Jul 2025 18:00 WIB
Jadwal dan Niat Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025
Selasa, 01 Jul 2025 15:30 WIBTERKAIT