Bumi Terbelah hingga 300 Km Usai Gempa Turki

Fenomena Bumi terbelah akibat gempa Turki menjadi viral di media sosial.

Retakan bumi tersebut terbentang di perbatasan Turki dan Suriah.

Dua patahan yang dihasilkan dari gempa dahsyat Turki sejauh 300 kilometer itu menjadi salah satu yang terpanjang di dunia sekaligus yang tak biasa untuk dua kejadian yang terjadi dalam beberapa jam.

Adapun retakan-retakan itu melewati kota-kota dan melalui bangunan yang berada di Turki dan Suriah.

"Kami membuat perkiraan bahwa ada kemungkinan perpindahan horizontal yang jarang hingga 5 meter," kata Lazecky, seorang peneliti dari Pusat Pengamatan & Pemodelan Gempa Bumi, Gunung Berapi & Tektonik (COMET) Inggris.

Menurut para ilmuwan, retakan itu ditemukan setelah membandingkan foto Laut Mediterania yang diambil satelit pengamat Bumi Eropa Sentinel-1 sebelum dan sesudah gempa Turki terjadi.

Selain itu, ilmuwan menemukan fakta bahwa retakan panjang yang dihasilkan dari gempa pertama sejauh 300 kilometer itu membentang dari arah timur laut ke ujung timur laut Laut Meidterania.

"Pecahan itu muncul setelah gempa dahsyat Turki terjadi," beber Profesor Tim Wright, Pimpinan COMET pada Space.

Sementara itu, retakan kedua terlihat membentang sepanjang 125 kilometer yang tercipta dari gempa Turki kedua.

"Semakin besar gempa, maka semakin besar patahannya," beber Tim Wright lebih jauh.

"Perpindahan medan yang begitu besar tak lagi bisa ditinggali atau dilalui oleh orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut," lanjutnya.

Retakan gempa Turki/ Foto: Space.com

Gempa Turki diketahui terjadi pada Senin (6/2) kemarin.

Bencana alam itu membuat lebih dari 30 ribu orang dilaporkan tewas dan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan karena operasi penyelamatan yang berjalan lambat.

Sementara itu, sejak gempa terjadi, satelit yang dioperasikan perusahaan swasta maupun instansi pemerintah mengalami kerusakan total.