Niat Puasa di Hari Ulang Tahun dalam Arab, Latin, dan Hukumnya

Bagi sebagian orang, hari lahir menjadi hari paling istimewa.
Hal itu biasanya dirayakan oleh sebagian orang dengan berpuasa.
Sebagai umat Muslim, berpuasa di hari kelahiran sebenarnya tak memiliki dalil.
Mengapa demikian? Simak ulasannya di bawah ini.
Niat Puasa di Hari Lahir
Bacaan niat puasa hari lahir adalah niat ingsun pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan keinginan) kerono Allah Ta'ala.
Puasa hari lahir dibagi menjadi tiga jenis antara lain puasa satu hari penuh, puasa ngebleng tiga hari, dan puasa ngebleng tujuh hari yang dilakukan secara berturut-turut.
Adapun bacaan niat puasa hari lahir adalah sebagai berikut:
نويت الصوم في يوم العطلة لحاجة.... للله تعالي
Aku niat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta'ala
Niat Ingsun pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan hajat/keinginan) kerono Allah Ta'ala.
Artinya: Aku niat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta'ala.
Baca Juga : Jadwal Puasa Ayyamul Bidh pada Februari 2023 |
Tata Cara Puasa di Lahir
Adapun tata cara puasa di hari lahir sebagai berikut:
- Melakukan sahur dan berbuka puasa.
- Puasa dimulai sejak fajar sampai magrib.
- Apabila muslim, sebelum subuh melakukan salat dua rakaat dan selalu menjaga wudhu sepanjang hari. Jika batal lakukan, wudhu kembali.
- Selalu bersyukur.
- Persiapkan tujuh jajanan pasar di waktu berbuka serta bubur merah dan putih untuk buka.
- Akan lebih baik jika melakukan mandi kembang tujuh rupa, siramkan dari atas kepala sampai ujung kaki.
- Khusus untuk puasa ngebleng tiga hari, lakukan sahur dan buka masing-masing satu kali.
- Puasa penuh adalah dilakukan 24 jam penuh.
Perlu dicatat bahwa bagi orang yang ingin berpuasa hari lahir sebaiknya melaksanakan mandi jinabat (keramas) dengan niat yang baik untuk meminta ridha dan kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Manfaat Puasa Hari Lahir
Puasa hari lahir nyatanya memiliki tujuan dan manfaat yang baik.
Adapun beberapa manfaat puasa hari lahir adalah;
1. Meningkatkan Kepekaan Batin
Bagi orang yang berpuasa hari lahir bisa dipercaya bisa menajamkan kepekaan dalam spiritual atau mata batin.
Contohnya, seseorang bisa merasakan dan mengetahui berbagai hal-hal gaib yang ada di sekitarnya.
2. Tubuh Lebih Sehat
Sama halnya puasa Ramadan, puasa hari lahir bisa membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Apalagi, puasa hari lahir dilakukan dengan durasi puasa Ramadan dari sahur hingga berbuka.
3. Kuatkan Mental
Puasa hari lahir dipercaya bisa membuat mental menjadi lebih kuat untuk menahan emosi juga nafsu.
Hal tersebut dipercaya bisa membuat pikiran menjadi jernih.
4. Jauhkan Diri dari Kesialan
Puasa hari lahir dipercaya dapat menjauhkan diri dari hal-hal yang bisa membawa sial yang melekat dalam tubuh.
5. Kabulkan Doa dan Harapan
Puasa hari lahir juga dipercaya bisa mengabulkan doa serta harapan.
Puasa hari lahir dengan tata cara yang benar dan niat tulus dipercaya bisa membuat keinginan dan doa cepat tercapai.
6. Jadikan Diri Penuh Kasih Sayang
Puasa hari lahir juga memiliki manfaat bagi seseorang termasuk pasangan.
Dipercaya bahwa puasa hari lahir bisa memberikan cahaya baik dalam mencerahkan wajah dan sikap.
Puasa hari lahir juga bisa menjadikan diri penuh perhatian dan kasih sayang sehingga bisa membangun rumah tangga yang harmonis.
7. Mempermudah Urusan Anak
Puasa hari lahir yang dijalankan bagi pasangan sudah menikah maupun orang yang telah memiliki anak dipercaya bisa bermanfaat bagi anak-anaknya.
Amalan ini dianggap bisa menjauhkan anak dari kesialan, membuat anak bersikap lebih baik hingga mengabulkan keinginan dan cita-citanya.
Hukum Puasa Hari Lahir
Hukum puasa hari lahir menurut Islam tidak sepenuhnya diperbolehkan.
Meskipun Rasulullah saw selalu berpuasa di hari Senin karena sesuai dengan hari kelahirannya.
Namun, Rasulullah saw melarang seseorang untuk berpuasa bagi seseorang yang lahir pada hari Jumat dan Sabtu.
Puasa hari lahir yang mengkhususkan hari Jumat, Sabtu atau Minggu untuk berpuasa ini dinilai memiliki hukum makruh.
Dalam sebuah riwayat, Rasullullah saw bersabda:
"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya hari Jumat adalah hari raya. Maka janganlah kalian jadikan hari raya kalian sebagai hari puasa, kecuali jika kalian berpuasa sebelumnya atau sesudahnya." (HR. Ahmad).
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali berpuasa sebelumnya atau sesudahnya," (HR Bukhari dan Muslim).
(dis/dis)
TERKAIT