Kisah Mistis di Balik Perayaan Obon dan Hari Laut Jepang

Di Jepang terdapat tradisi unik saat merayakan hari laut yang dikenal dengan istilah Umi no Hi.

Tradisi tersebut dilakukan setelah Senin minggu ketiga setiap Juli berdekatan dengan perayaan obon.

Perayaan obon sendiri adalah upacara di Jepang yang menyambut kedatangan para arwah leluhur.

Dari asal-usulnya yang dikutip melalui berbagai sumber via daring, masyarakat Jepang sejak dulu memang dilarang untuk pergi ke laut karena dikaitkan dengan kedatangan roh dari dunia lain.

Konon, roh yang datang bisa membawa seseorang untuk pergi bersamanya kembali ke dalam laut.

Hal itu selaras dengan kisah nyata misteri roh laut tentang sejumlah pelajar yang nekat berenang di laut saat perayaan obon.

Salah seorang siswa yang memiliki masalah kesehatan awalnya duduk di tepi laut dan melihat seorang pria menangis dan menghilang.

Kejadian aneh mulai muncul saat seorang temannya terseret ke dalam laut.

Saat dilarikan ke rumah sakit, pihak medis menemukan sejumlah bekas merah seperti sidik jari anak-anak di punggung pelajar yang terseret ke dalam laut tersebut.

Memar tersebut tidak hilang selama dua hingga tiga hari dan membuat seluruh pelajar itu trauma untuk pergi ke laut saat perayaan obon.

Nyatanya, larangan pergi ke laut saat perayaan obon itu tak hanya soal kisah mistisnya saja.

Alasan ilmiahnya, masyarakat dilarang pergi ke laut karena ancaman sengatan ubur-ubur yang mematikan.

Selain itu, tidak ada penjaga pantai yang bertugas saat tanggal merah.

Lantas bagaimana perayaan hari laut dan perayaan obon tersebut berjalan?

Insertizen yang penasaran bisa menyaksikannya melalui tayangan I-Pedia setiap Senin hingga Minggu mulai pukul 11.00 WIB di Trans TV.

Saksikan pula asal-usul suku primitif di Papua Nugini hingga mengenal penduduk asli Bali di Desa Teganan.