Merek Bedak Bayi Ini Berhenti Dijual pada 2023, Disebut Pemicu Kanker

Perusahaan bedak bayi keluaran Johnson & Johnson dikabarkan akan segera menarik seluruh barangnya.
Hal itu lantaran perusahaan tersebut telah menerima sekitar 38 ribu tuntutan dari konsumen yang mengaku bahwa paparan produk bayi tersebut membahayakan.
Keputusan tersebut membuat perusahaan Johnson & Johnson memutuskan akan resmi berhenti menjual bedak bayi mulai 2023 mendatang secara global.
Sebenarnya, keputusan Johnson & Johnson menjual bedak bayi telah diumumkan pada 2020 silam.
Saat itu, Johnson & Johnson telah menarik seluruh penjualan bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada.
Dikatakan bahwa ada kandungan bedak bayi yang dianggap sebagai pemicu kanker.
"Kami telah membuat keputusan komersial untuk beralih ke bahan berbasis tepung jagung dalam pembuatan bedak bayi," tulis keterangan resmi Johnson & Johnson.
Saat pertama kali dituntut, Johnson & Johnson mengelak tuduhan soal bedak bayi mereknya yang menyebabkan penyakit kanker.
Pihak Johnson & Johnson mengatakan bahwa bukti sains menunjukkan bedak bayi buatan perusahaannya aman dan bebas dari asbestos bahan yang disebut sebagai pemicu kanker.
Kendati demikian, Johnson & Johnson akan tetap menarik semua produk bedak bayi.
Sementara itu, pihak pengadilan juga telah memutuskan bahwa Johnson & Johnson gagal memberi peringatan dini bahwa produk bedak bayinya berpotensi bahaya.
Mengutip Wolipop, wanita yang pernah mengajukan tuntutan adalah Jackie Fox.
Jackie Fox mengatakan bahwa ia adalah pengguna bedak bayi selama 35 tahun sebelum akhirnya didiagnosa kanker ovarium hingga meninggal dunia pada 2015.
Pada 2018, investigasi Reuters juga menyebut bahwa Johnson & Johnson sudah mengetahui adanya kandungan berbahaya dalam bedak bayi yang mereka produksi.
Namun, mereka menolak bahwa produk bedak bayinya berbahaya dan menyebabkan kanker.
(dis/dis)TERKAIT