Mengenal Komunitas La Sape, Rela Miskin demi Gaya Fashionable
Komunitas La Sape Kongo berasal dari singkatan Société des ambianceurs et des personnes elegantes atau yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai Society of Atmosphere-setters and Elegant People.
La Sape disebut sebagai bentuk ekspresi sosial dari orang-orang yang pernah dijajah.
Melansir dari Al Jazeera, komunitas La Sape diyakini bermula pada awal abad ke-20 di masa penjajahan Belgia-Prancis di mana para budak Kongo harus bekerja keras demi mendapat pakaian bekas.
Biasanya, para budak Kongo akan mengenakan pakaian biasa saat bekerja tetapi, di luar jam kerja, mereka akan mengenakan pakaian mewah layaknya seorang fashionable.
Para orang-orang komunitas La Sape akan mengenakan pakaian berwarna-warni, sepatu mewah, serta aksesoris topi bowler, tongkat hingga kacamata hitam.
Mereka yakin bahwa dengan pakaian mewah yang berwarna-warni itu, mereka akan merasa keren dengan kegembiraan yang meluap.
Lantas, apa kriteria orang-orang yang bisa bergabung dalam komunitas La Sape tersebut?
Saksikan selengkapnya dalam program I-Pedia Trans TV, Kamis (19/5) pukul 11.00 WIB.
(dis/dis)