Kebanyakan Orang Enggan Nikah karena Tak Suka Hubungan Monogami

Memegang nilai tradisional bahwa pernikahan adalah tujuan akhir, terutama bagi perempuan masih dianut oleh banyak masyarakat.
Pernikahan didefinisikan sebagai upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang pria dan wanita yang meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum dan norma sosial.
Nyatanya, bagi setiap orang pernikahan adalah bentuk terkekangnya seorang manusia dalam hal cinta.
Hal itu disebut dengan monogami.
Monogami diartikan sebagai kondisi pernikahan yang hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya.
Banyak orang yang menganut monogami memilih untuk tidak menikah karena tak bisa hidup hanya dengan satu orang pasangan saja.
Melansir dari Cosmopolitan, sejumlah data menyebutkan bahwa tahun 2000 ada 6,1 persen dari 1000 orang yang menikah di mana 2,7 persen diantaranya memilih cerai.
Dilihat dari usia, wanita yang memasuki 40 tahun banyak bercerai ketimbang yang masih berumur 30 tahun.
Sementara bagi pria, mereka memilih cerai dalam rentang usia 41 tahun.
Untuk para generasi milenial, umur 27 tahun menjadi waktu yang tepat untuk menikah dengan rata-rata menjalin hubungan asmara selama 15 bulan.
Data lain menyebutkan ada 18 persen orang mengakui kesulitan menjalin hubungan hanya dengan satu orang di mana 15,9 persen diantaranya memilih untuk berhubungan sesama jenis.
Pada kenyataannya, orang yang menganut hubungan monogami merasa hidupnya adalah kebebasannya.
Hal itu membuktikan dari data yang berjumlah 8 juta orang memilih tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan dan ada 569 ribu pasangan menikah sesama jenis yang tinggal bersama.
(dis/dis)TERKAIT