Terdeteksi Penyakit Baru akibat Pandemi, Penderita Alami Gangguan Mental
Panggilan video dan rapat virtual telah menjadi aktivitas wajar semenjak pandemi merebak di dunia. Menjaga jarak dan mengurangi kegiatan tatap muka membuat orang-orang memutar otak untuk tetap menjaga roda bisnis dan sosialisasi tetap berjalan.
Alhasil, kegiatan online menjadi pilihan utama yang memberikan kenyamanan. Namun, hati-hati sekarang sudah terdeteksi penyakit mental baru akibat keseringan melakukan zoom meeting dan video call.
Zoom Dysmorphia merupakan kondisi seseorang mengalami gangguan mental karena terobsesi dengan penampilan diri sendiri pada layar ponsel atau laptop. Keseringan atau kelamaan melakukan video call dan online meeting menyebabkan seseorang merasakan kecemasan karena kurang percaya diri dengan citra diri yang mereka lihat di layar gawai.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Women's Dermatology menyebutkan bahwa waktu yang dihabiskan selama online pada 2020 menimbulkan kecemasan untuk kembali ke aktivitas tatap muka.
Sebanyak 70 persen responden takut dengan aktivitas tatap muka atau bertemu dengan orang secara langsung yang akhirnya mengarah ke gangguan dismorfik.
Fenomena gangguan mental ini ternyata menyebabkan ledakan pasien operasi plastik yang cukup signifkan.
Survei memperlihatkan 56 persen dokter kulit bersertifikat mengatakan mereka telah melihat lonjakan konsultasi kosmetik sejak pandemi dimulai. Lebih kurang 86 persen pasien menyebutkan konferensi video sebagai alasan utama.
Masalahnya, ketika kita melihat diri kita di cermin atau saat selfie, itu merupakan pantulan yang disengaja. Namun, ketika kita melihat diri sendiri dalam panggilan video, kita mendapatkan pandangan yang konstan, tidak diedit, dan tidak difilter pada diri kita sendiri.
Sebenarnya, menurut Dr. Arianne Kourosh, seorang profesor dermatologi di Harvard Medical School, citra yang kita lihat saat melakukan panggilan video itu mengalami distorsi.
Artinya, berada begitu dekat dengan kamera memang membuat hidung terlihat 30 persen lebih besar dan lebih lebar, mata tampak lebih kecil, dan gigi terlihat besar. Pantulan diri tergantung pada lensa sudut lebar di sebagian besar gawai. Hasilnya, membuat apa pun yang paling dekat dengan kamera, seperti hidung Anda, terlihat lebih besar.
Selain itu, sudut kamera juga bisa membuat rahang tampak lebih besar dan lebar.
Jadi, ingat yah, saat kamu melihat diri sendiri sewaktu melakukan komunikasi daring atau online, itu bukan proporsi wajah kamu yang sesungguhnya yang dilihat orang lain saat tatap muka.
(syf/syf)