Artis Heboh Paris Fashion Week, Jangan Lupa Prancis Sering Hina Islam

INSERTLIVE | Insertlive
Kamis, 10 Mar 2022 10:11 WIB
Ilustrasi Paris
Jakarta, Insertlive -

Sejumlah brand lokal Indonesia mengklain berpartisipasi dalam acara Paris Fashion Week 2022. Tak hanya brand fesyen, tetapi juga kuliner dan kecantikan.

Beberapa artis kenamaan Tanah Air pun berangkat ke Paris untuk mewakili brand-brand tersebut.

Namun, sebuah akun Instagram milik Lucky Heng membeberkan penjelasan yang mengejutkan tentang partisipasi Indonesia di Paris Fashion Week 2022.

ADVERTISEMENT

"Agak sebel sama banyaknya brand Indonesia yang claim masuk Paris Fashion Week tahun ini. Semua berani claim dan pakai nama 'Paris Fashion Week' tapi gak ada yang berani tag @parisfashionweek. Sampai Binus, Geprek Bensu masuk PFW pula," tulis Lucky Heng dalam Instagram Story.

"Gila sih rekor ini, KKW Fenty Cartier aja belum pernah masuk PFW, malah dari Indonesia ada puluhan. Informasi misleading ini cukup membodohkan masyarakat sebenarnya," sambungnya.

Bukan hanya Lucky Heng, artis senior Wanda Hamidah melalui unggahan Instagram Storu pada Jumat (4/3) lalu melontarkan kritik kepada desainer Indonesia yang menghadiri Paris Fashion Week 2022 dan membawa penontonnya sendiri.

"Gagal paham nih sama desainer Indonesia yang bawa penontonnya sendiiri seabrek-abrek dari Indonesia di Paris Fashion Week," tulis Wanda Hamidah.

Kehebohan tentang Paris Fashion Week ini seolah menutup kenyataan bahwa Prancis acap kali melemparkan hinaan kepada Islam. 

Pada saat tahun 2020, Presiden Perancis Emmanuel Macron, menyampaikan pernyataan tentang ancaman dari kelompok radikal Muslim yang ingin mengubah nilai-nilai sekulerisme dan liberalisme di Perancis.

"Ada kelompok radikal islam, sebuah organisasi yang mempunyai metode untuk menentang hukum Republik dan menciptakan masyarakat secara paralel untuk membangun nilai-nilai yang lain," ucap Emmanuel Macron saat itu, seperti dikutip CNN Indonesia.

Hal tersebut bermula karena adanya kontroversi kartun Nabi Muhammad SAW di dalam majalah satire asal Prancis, Charlie Hebdo. Lalu, terdapat pula karikatur yang menggambarkan kaum muslim ekstrimis. Setelah itu terjadi polemik di Prancis yang menelan banyak korban.

Indonesia turut mengecam keras apa yang telah dilakukan oleh Presiden Prancis. Presiden Joko Widodo menyampaikan kecamannya terhadap Prancis.

"Pertama, Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa. Kedua, Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia yang bisa memevah belah persatuan antarumat beragama di dunia di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19," kata Joko Widodo, melansir laman resmi Kominfo.

(KHS/syf)
Tonton juga video berikut:
KOMENTAR
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER