4 Tips Hindari Hubungan Toxic, Jangan Pacari Seorang Stalker!

Menjalin hubungan asmara bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Bagi orang yang pemilih, mereka tak ingin memiliki pasangan yang buruk, terutama dalam perilaku.
Di era yang sudah modern ini, khalayak biasanya menyebutkan bahwa pasangan yang cenderung menyakiti satu sama lain disebut sebagai hubungan yang toxic.
Bagi Insertizen yang hendak menjalin hubungan seseorang, alangkah baiknya Anda harus lebih selektif dalam memilih. Jangan biarkan kehidupan Anda menjadi rusak karena kehadiran orang yang tak tepat.
Baca Juga : 6 Ramalan Zodiak Bulan Juni Versi Denny Darko |
Berikut adalah 4 sifat dari seseorang yang biasanya kerap menjalin hubungan yang toxic setiap berpacaran:
1. Tidak Terima Ditolak
Memang tidak ada rumus ajaib yang bisa memastikan apakah seseorang akan menjadi stalker. Tetapi, ada hal-hal tertentu yang membantu apakah Anda ingin berurusan dengannya atau tidak.
Seorang stalker biasanya tak terima jika mengalami penolakan, baik ditolak cinta atau ditolak untuk berkencan. Jika hal tersebut terjadi, seseorang bisa akan menjadi gila dalam bertindak.
Aksi yang dilakukan oleh seorang stalker biasanya dia akan memerhatikan Anda terus-menerus. Sebagai contoh, dia rela menghabiskan waktunya untuk mengetahui banyak hal tentang Anda secara diam-diam, baik dalam kehidupan nyata hingga kehidupan dunia maya.
Seorang stalker melakukan hal-hal tersebut sebagai bentuk pembalasan karena tak terima ditolak oleh Anda.
2. Mereka Manipulatif
Jangan pernah mau berhubungan dengan seseorang yang sering melakukan playing victim. Jika hubungan Anda kandas, Mereka akan mengklaim bahwa Anda tak peduli, tak pernah mencintai mereka, atau mencoba membuat Anda merasa bersalah.
Apa pun mereka lakukan untuk mendapatkan perhatian atau membuat Anda menghubungi mereka. Lebih buruk lagi, mereka kemungkinan besar akan berperan sebagai korban. Mereka mengharapkan adanya tangisan padahal mereka mengklaim bahwa itu semua salahmu.
3. Seorang Stalker Merasa Lebih Dominan
Setelah Anda memutuskan hubungan, seseorang yang mempunyai sifat stalker biasanya tak ingin direndahkan. Mereka justru bersikap sebagai penguasa dan merasa Anda berada di bawah kendalinya.
Meskipun Anda tak lagi bersama, mereka akan mencoba mengklaim bahwa Anda masih miliknya atau mengancam akan bunuh diri. Aksi stalker akan dimulai setelah mereka merasa ditolak, di luar kendali, atau seolah-olah mereka tak pernah dianggap oleh Anda.
4. Sering Pamer dan Narsis di Media Sosial
Kebanyakan orang yang menjadi stalker biasanya jarang punya hubungan yang baik pada orang lain, bahkan juga dengan temannya sendiri. Karena hal tersebut, mereka akhirnya sangat terbuka di media sosial.
Namun di balik sifat mereka yang sangat terbuka, mereka biasanya akan sangat berbahaya dalam mencari tahu informasi tentang seseorang. Mereka biasanya tak memiliki empati dan bahkan merasa lebih penting dari orang lain.
Mereka cenderung tak peduli dengan perasaan orang lain jika hendak memamerkan sesuatu. Intinya, mereka adalah orang yang sangat butuh perhatian.
(yoa/yoa)TERKAIT