Home Lifestyle Berita Fashion and Beauty

Tak Lolos Syarat Vaksin COVID-19 di Screening SehatQ, Harus Apa?

DIS | Insertlive
Jumat, 26 Mar 2021 14:33 WIB
Tak Lolos Syarat Vaksin COVID-19 di Screening SehatQ, Harus Apa? (Foto: unsplash.com/ivan_diaz)
Jakarta, Insertlive -

Biasanya sebelum melakukan vaksin COVID-19 ada beberapa anjuran serta syarat yang harus dipenuhi agar bisa menjalani vaksin.

Persyaratan tersebut umumnya akan ditanyakan petugas pelaksana vaksinasi.

Namun, selain itu Insertizen yang akan melakukan vaksin juga bisa mengeceknya secara mandiri lewat fitur Smart Health Screening: Vaksin COVID-19 melalui situs SehatQ.


Dalam aplikasi tersebut akan dilakukan screening, bila nantinya Insertizen lolos maka bisa langsung mendaftarkan diri menjadi penerima vaksin nasional sembari menunggu jadwal.

Nah, bagi yang tidak lolos maka SehatQ memberikan sejumlah syarat vaksin COVID-19 melalui screening mandiri seperti dalam paparan berikut:

Lakukan Tes COVID-19

Bila Insertizan tidak lolos syarat vaksin karena memiliki beberapa gejala yang mengarah ke COVID-19, jangan ragu untuk melakukan tes.

Hal ini demi memastikan apakah Insertizen terinfeksi virus COVID-19 baru atau tidak sehingga tidak menyebarkannya ke orang lain juga mencegah kemungkinan gejala yang memberatkan agar bisa diantisipasi.

Insertizen juga bisa melakukan tes COVID-9 lewat SehatQ seperti dari tes rapid antibodi sampai PCR swab yang bisa dipesan melalui SehatQ.

Menariknya, saat ini SehatQ menyediakan banyak promo terkait biaya tes COVID-19.

Jalani Isolasi Mandiri

Insertizen dinyatakan tidak lolos tes COVID-19 karena berkontak erat dengan pasien terpapar?

Maka, sangat dianjurkan untuk menjalani isolasi mandiri usai melakukan tes COVID-19.

Hal ini lantaran adanya kemungkinan bahwa infeksi virus belum terdeteksi lewat tes antibodi maupun swab karena baru terpapar sangat singkat.

Konsultasikan ke Dokter

Kondisi kerentaan ataupun penyakit tertentu yang Insertizen idap bisa menjadi penghalang untuk lolos syarat vaksin COVID-19.

Namun, hal ini belum menentukan apakah Insertizen bisa menerima vaksin atau tidak.

Insertizen bisa saja mendapat vaksin dengan kondisi penyakit yang diidap asal memiliki rekomendasi dari dokter.

Untuk hal ini, Insertizen juga bisa mencoba fitur Telemed atau Chat Dokter yang ada di SehatQ untuk berkonsultasi mengenai kondisi kesehatan dan kebutuhan untuk vaksinasi COVID-19.

Periksa Kesehatan Menyeluruh

Insertizen yang memiliki penyakit kronis bukan berarti tidak boleh menerima vaksin COVID-19.

Insertizen masih bisa menerima vaksinasi asalkan kondisi penyakit kronisnya terkontrol.

Namun, bila penyakit kronis tersebut dianggap tidak lolos maka cobalah melakukan pemeriksaan kesehatan yang menyeluruh.

Apabila dari hasil pemeriksaan didapati bahwa penyakit kronis Insertizen terkontrol, maka hal tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi Insertizen untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.

Perbaiki Kualitas Kesehatan

Selain empat poin di atas, ada baiknya sebelum melakukan vaksinasi Insertizen melakukan perbaikan kualitas kesehatan dengan menerapkan pola hidup yang lebih sehat.

Namun, bila hal tersebut masih tidak lolos mendapat vaksin COVID-19, maka harapannya adalah dengan memperbaiki kualitas kesehatan, ketika jadwal vaksinasi yang sesungguhnya tiba, Insertizen sudah dalam keadaan lebih fit dan bisa lolos syarat-syarat untuk mendapatkan vaksinasi.

Memperbaiki kualitas kesehatan bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti, tidur malam yang cukup antara 6-8 jam, minum air 2,5-3 liter dalam sehari, mengonsumsi makanan kaya serat protein serta mengurangi lemak juga gula dan menjauhi asap rokok.

Bila Insertizen masih belum lolos syarat vaksin COVID-19 maka jangan memaksakan diri untuk bisa divaksinasi.

Hal ini demi mencegah agar kondisi buruk yang terjadi pascaimunisasi.

Selain vaksinasi, Insertizen juga bisa menghindari paparan virus COVID-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak.

Bila ada keluhan soal kesehatan, Insertizen bisa langsung memanfaatkan fitur yang ada di SehatQ untuk berkonsultasi ke dokter hingga membeli obat yang dibutuhkan.

(dis/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK