Fakta di Balik Hari Bumi

doa | Insertlive
Senin, 22 Apr 2019 16:28 WIB
Fakta-fakta Di balik perayaan Hari Bumi Internasional Earth Day International/Foto: instagram/kies.bye
Jakarta, Insertlive - Tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi sedunia. Perayaan yang digagas pertama kali pada 1960-an itu cukup bersejarah loh Insertizen.

Sebelum dikenal dunia Internasional, perayaan Hari Bumi ini pertama kali digelar pada 1970 di Amerika. Orang-orang negeri Paman Sam sangat sadar betul bahwa banyak kegiatan yang mencemarkan lingkungan hingga berpotensi merusak bumi.


Insertizen penasaran dengan fakta-fakta Hari Bumi, Berikut insertlive sajikan infonya.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video Insertlive]



Pasca perang dingin melawan Uni Soviet, Amerika Serikat disibukan dengan peperangan melawan negara Asia Tenggara, Vietnam. Perang yang panjang dan tak kunjung dimenangkan itu pun membuat banyak demonstrasi mahasiswa dan gerakan, salah satunya yang terkenal, Generasi Bunga/Flower Generation.

Selain fokus dengan perang, banyak juga gerakan yang peduli tentang pencemaran lingkungan. Dampak perang hingga pembuatan senjata disinyalir mampu membahayakan bumi. Setelah banyaknya gelombang protes mahasiswa untuk menghentikan perang melawan Vietnam, ditambah lagi terjadinya peristiwa lingkungan yang menewaskan 3.500 burung yang terjadi di Santa Barbara, California pada 1969, Amerika pun menandai 22 April sebagai Hari Bumi. Hari bumi ini sendiri disahkan senator Amerika Serikat, Gaylord Nelson.

Untuk alasan pemilihan tanggal dipilih karena bertepatan dengan musim semi yang terjadi di belahan bumi utara dan musim gugur yang terjadi di belahan bumi selatan. Pada perayaan pertamanya di Amerika Serikat, kegiatan Hari Bumi ini diikuti oleh 20 juta orang. Angka tersebut terus meningkat setiap tahunnya seiring kesadaran akan bumi yang semakin tercemar dan terlalu sering di eksploitasi.

Saat ini, Hari Bumi sendiri tidak lagi hanya dirayakan di Amerika Serikat saja. Lebih dari 190 negara telah merayakan Hari Bumi dan dikoordinasi secara global, termasuk Indonesia. Tahun ini, dilansir dari Earthday.org, Hari bumi mengangkat tema Protect Our Species. Tema tersebut diusung untuk mengangkat dan menyoroti kepunahan spesies yang begitu cepat di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, itu sangatlah relevan, di antaranya habitat Harimau Sumatera yang semakin sedikit hingga maraknya perburuan liar. Belum lagi habitat badak bercula satu, hingga eksistensi komodo di pulau Komodo yang mulai terlihat kurus. Taman Nasional yang sempat dirujuk sebagai salah satu keajaiban dunia tersebut harus tutup pada 2020 mendatang.

Di dunia luar sendiri, dilansir dari Earthdaynetwork, terjadi sekitar 40% penurunan populasi terhadap 11 ribu spesies burung. Selain itu, mereka juga menyoroti sekitar 75% terumbu karang dunia yang berada di bawah tekanan. Hal ini pun hanya bisa dicegah dengan gerakan masif umat manusia, untuk turut serta menyelamatkan bumi, dari berbagai kerusakan dan dampak buruk bagi generasi mendatang.
(doa/fik)
1 / 5
Loading
Loading
detikNetwork
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
BACA JUGA
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER