Bikin Sejarah Baru, SUGA BTS Beri Donasi Terbesar ke Rumah Sakit

Idol asal Korea Selatan SUGA BTS membuat sejarah baru sebagai artis solo yang memberikan donasi terbesar sepanjang sejarah.

SUGA memberikan donasi ke Rumah Sakit Severance di Seodaemun, Seoul, untuk membantu mereka mendirikan Pusat Perawatan Min Yoongi. Pusat perawatan itu membantu mendukung perawatan dan mendorong kemandirian sosial bagi penyandang autisme.

Pusat Perawatan Min Yoongi menyediakan terapi bicara, psikologis dan perilaku, serta menjalankan berbagai program yang memadukan perawatan klinis dan penelitian untuk mendukung kesehatan mental.

Pelantun lagu Daechwita itu memberikan donasi sebesar Rp60 miliar ke rumah sakit tersebut. Pada November 2024, SUGA dan Profesor Chun Geun Ah, seorang psikiater anak di Rumah Sakit Severance bertemu dan menyadari akan pentingnya membantu kesehatan mental khususnya pada anak dan remaja.

SUGA dan Profesor Chun lalu mengembangkan program keterampilan sosial yang bernama MIND atau Music, Interaction, Network dan Diversity. Program ini dijalankan dengan melibatkan permainan alat musik, bernyanyi, menulis hingga mengekspresikan emosi melalui musik.

Hasil kolaborasi mereka pun berhasil. Banyak anak yang sebelumnya menunjukkan respons emosional yang terbatas hingga bisa mengekspresikan dirinya secara terbuka.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Suga bukan hanya atas dukungan finansialnya, tetapi juga atas sumbangan bakatnya dan kerja sukarelanya selama beberapa bulan terakhir. Saya sangat terkesan dengan sikapnya yang tulus dan cerdas," ucap Profesor Chun.

"Tujuan utama dari program MIND dan Pusat Perawatan Min Yoongi adalah untuk membantu anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tumbuh menjadi individu yang mandiri dan anggota masyarakat yang berkontribusi melalui musik. Kami juga ingin menyingkirkan prasangka yang ada dan meningkatkan kesadaran," lanjutnya.

SUGA BTS memang dikenal konsisten terlibat dalam kegiatan amal. Ia pernah memberikan sumbangan kepada korban kebakaran, anak-anak korban gempa bumi, hingga pasien mengidap kanker.