Yoo Joo Eun Meninggal, Inikah Alasan Banyak Artis Korea Bunuh Diri?

Aktris Korea Yoo Joo Eun meninggal dunia di usia 27 tahun pada Senin (29/8) akibat bunuh diri.

Sang Kakak, Yoo Han menjadi pihak keluarga yang mengumumkan kabar duka ini melalui Instagram.

"Joo Eun pergi dari sini dan pergi ke tempat yang nyaman. Jika Anda punya waktu, tolong ucapkan selamat tinggal pada Joo Eun dalam perjalanan," tulis Yoo Han.

Yoo Joo Eun bahkan meninggalkan sebuah catatan bunuh diri yang ditulis sebelum meninggal dunia.

Dalam catatan tersebut, aktris pemain drama Korea Joseon Survival Period itu mengatakan bahwa dirinya tidak ingin hidup lagi.

"Maaf aku pergi duluan. Secara khusus, saya sangat menyesal tentang ibu, ayah, nenek dan kakak laki-laki. Hatiku berteriak tidak ingin hidup. Kehidupan sehari-harimu mungkin kosong tanpaku, tapi tolong jalani dengan berani. Aku akan mengawasi kalian semua. Jangan menangis. Kalian akan sakit," bunyi catatan bunuh diri Yoo Joo Eun.

"Saya tidak sedih sama sekali sekarang. Ini sangat ditentukan dan tenang. Mungkin karena saya sudah memikirkannya sejak lama. Saya telah menjalani kehidupan yang sangat, sangat bahagia. Jadi itu sudah cukup bagiku. Cukup. Jadi jangan salahkan siapa pun dan hiduplah tanpa ku," sambungnya.

Yoo Joo Eun bukan satu-satunya artis Korea Selatan yang meninggal akibat bunuh diri. The Guardian mencatat bahwa lebih dari 30 kasus artis Korea dilaporkan bunuh diri selama beberapa tahun terakhir.

DW juga menyebut dalam 10 tahun terakhir, angka bunuh diri wanita muda Korea Selatan meningkat sekitar 5 persen setiap tahunnya. Ini menjadikan Korea sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di di klub Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) dengan sekitar 14.000 kasus bunuh diri per tahun 2018.

Yoo Joo Eun/ Foto: dok. Instagram

Lantas, mengapa artis Korea Selatan banyak yang memutuskan untuk bunuh diri?

Melansir detikHealth, Jang Soong Nang, seorang peneliti sosial epidemiologi di Universitas Chung-ang menjelaskan ada sejumlah faktor yang dapat dikaitkan dengan bunuh diri.

Faktor-faktor tersebut di antaranya kemiskinan, pengangguran, ketidaksetaraan gender, kekerasan berbasis gender, konflik generasi, rumah tangga, pola asuh yang buruk, hingga persaingan.

Sementara kasus bunuh diri di kalangan artis Korea biasa dikaitkan dengan persaingan dan media sosial.

"Ada persaingan tanpa akhir. Mereka hanya menjalani kehidupan sehari-hari, tetapi hidup itu sendiri sangat sulit, itu adalah penderitaan, dan satu-satunya kebahagiaan yang mereka rasakan adalah dalam hal-hal yang sangat kecil, seperti makan sesuatu yang lezat," kata Jang Soong-nang.

"Adapun hal lain dalam hidup, hal-hal yang tak tertahankan, sulit, dan kompetitif," pungkasnya.