Pangkas Ketergantungan Uang dari BTS, HYBE Investasi di Bisnis Game

HYBE rumah bagi grup K-pop global BTS telah terjun ke bisnis game atau gim yang ditafsirkan sebagai bagian dari upaya untuk mendiversifikasi model pendapatannya dari bisnis label musik yang selama ini sangat bergantung pada BTS.
HYBE bakal mengalihkan fokus bisnis ke model baru seperti seperti gim, non-fungible token (NFT), dan metaverse.
Menurut industri perbankan investasi (IB) Korea seperti dilansir AllKpop, HYBE telah mendirikan perusahaan di Amerika Serikat, mereka mentransfer pengembangan bisnis gim dan bisnis publishing-nya ke perusahaan.
Nama perusahaan baru tersebut kemungkinan besar adalah HYBE IM yang diambil dari nama organisasi divisi gim mereka saat ini.
Langkah pengembangan salah satunya dengan mempromosikan kemitraan dengan perusahaan gim besar dalam serta luar negeri Korea seperti Krafton, Netmarble, dan NCsoft.
HYBE sempat mengumumkan bahwa mereka akan mendirikan usaha patungan NFT dengan Dunamu di Amerika Serikat pada paruh pertama tahun ini.
Perusahaan yang didirikan oleh Bang Si Hyuk ini dinilai pakar bisnis Negara Kimchi telah membuat lompatan besar dalam bisnis konten masa depan di pasar global. Terutama, semua perusahaan yang menjadi andalan bisnis baru akan berlokasi di Amerika Serikat, bukan Korea Selatan.
Sebenarnya, HYBE sudah pelan-pelan mengalihkan ketergantungan profit mereka dari BTS semenjak beberapa tahun lalu, tepatnya dari 2019. Mereka mengakuisisi bisnis gim Superb sebagai anak perusahaan sebanyak 100 persen.
HYBE IM memiliki 70-80 personel pengembangan gim. Mereka meluncurkan BTS World pada 2019 yang bekerja sama dengan Netmarble.
Netmarble merupakan perusahaan gim milik saudara Bang Si Hyuk, HYBE merupakan pemegang saham terbesar kedua Netmarble.
Netmarble merilis gim Rhythm Hive Februari 2021 yang lagi-lagi mengandalkan popularitas BTS sebagai karakter gim. Namun, hasil dari gim yang dirilis sejauh ini sebenarnya masih di bawah ekspektasi.
Industri mengharapkan HYBE untuk meningkatkan bisnis gim mereka secara signifikan.
Pada akhir 2020, HYBE yang berawal dari Big Hit Entertainment telah mengubah citra dan laju bisnis dari perusahaan agensi musik menjadi perusahaan platform yang terus berkomunikasi dengan penggemar demi menghasilkan profit besar.
HYBE mengungkapkan bahwa alasan mereka memperkuat bisnis gim untuk mengurangi ketergantungan perusahaan pada pendapatan dari BTS. Big Hit Music yang menaungi BTS dan TXT mencatat laba operasional 127 miliar KRW atau Rp1,27 triliun tahun lalu, menyumbang sekitar 66% dari total laba operasional HYBE yang mencapai 190,3 miliar KRW atau Rp2,2 triliun.
Mengembangkan bisnis ke industri gim tentu saja menjadi strategi nyata HYBE dalam mengantisipasi pengurangan agenda BTS yang otomatis bakal terjadi apabila Jin member tertua mereka menjalani wajib militer tahun ini.
Sebenarnya, Majelis Nasional sedang membahas RUU untuk dinas militer khusus terhadap BTS, sejauh ini ada banyak penentanga sehingga banyak ketidakpastian.
(syf/syf)
Pemasukan HYBE Menurun, Absennya BTS Disebut Jadi Alasan
Kamis, 27 Feb 2025 12:45 WIB
HYBE Bakal Debutkan 2 Boy Group Tahun Depan
Selasa, 23 Jul 2024 21:15 WIB
BTS Perpanjang Kontrak Eksklusif dengan HYBE dan BIGHIT MUSIC
Rabu, 20 Sep 2023 21:15 WIB
Seorang ARMY Minta BTS Tinggalkan HYBE, Jin Kaget Luar Biasa
Kamis, 04 Nov 2021 20:26 WIBTERKAIT