Kim Mu Yeol Ungkap Tantangan Jadi Seorang Penipu Arogan di 'On The Line'

Dua aktor Korea Selatan Kim Moo Yeol dan Byun Ho beradu akting pada film terbaru bertajuk On The Line yang mengangkat cerita mengenai kejamnya penipuan lewat telepon atau voice phising. 

Mengangkat genre crime action dikisahkan Seo Joon (Byun Yo Ha) yang seorang mantan detektif menjadi korban voice phishing sehingga dia kehilangan segalanya, dia pun bertekad akan menjatuhkan kelompok kejahatan tersebut.

Pro Kwak (Kim Moo Yeol) merupakan kepala perencanaan voice phishing yang menjalani penipuan dengan rapi dan sistem yang rumit sehingga sulit untuk terlacak kepolisian dan sebagainya. 

Film On The Line yang digarap oleh dua sutradara Kim Gok dan Kim Sun sukses menjadi film box office Korea Selatan karena berhasil meraup untung US$11,87 juta atau setara dengan Rp116 miliar. 

Beberapa waktu lalu, InsertLive berkesempatan melakukan wawancara eksklusif dengan Kim Moo Yeol. Dia menceritakan proses pendalaman karakter hingga rencana besarnya pada tahun 2022. 

Berikut ringkasan wawancara dengan aktor Korea Selatan yang baru berusia 39 tahun tersebut: 

Saya sudah menonton cuplikan On The Line,  saya berpikir "Wah trailer itu terlihat sangat intens dan tegang". Sebagai aktor utama apa yang paling menantang dari membawa skrip menjadi suatu karakter film?

Mr Gwak merupakan karakter yang tidak bisa ku bayangkan atau ku temukan dalam hidup nyata. Aku biasanya mencoba untuk mengerti karakter dan bersimpati untuk mendalaminya. Namun peran Pro Kwak ini butuh usaha lebih untuk memahaminya dibandingkan peran lainnya. Di samping kesulitan ini, aku berjuang untuk menjiwai peran. Sulit untuk membangun karakter dengan memaksimalkan imajinasiku dari 'bagaimana bisa manusia sejahat itu?'

Saya membaca beberapa artikel tentang voice phising (penipuan lewat telepon), banyak keluarga yang kehilangan orang terkasih dan uang karena jenis penipuan ini. Bagaimana hal ini dapat memengaruhimu dalam memainkan peran?

Aku menyadari bahwa apa yang dialami korban tidak dapat aku bayangkan karena voice phising adalah kejahatan yang sangat rumit dan terorganisir, semua orang bisa menjadi korbannya. Ketika syuting, aku berharap penonton dapat menyadari bahwa itu bisa terjadi kepada siapa pun dan bisa juga mencegah dampaknya.

Saat kamu memulai syuting, jenis pendekatan apa yang kamu lakukan untuk membuat karaktermu meyakinkan?

Aku membuat beberapa gagasan berdasarkan karakternya untuk membantu penonton mendalami ceritanya. Mr Gwak seorang yang bisa diandalkan di sebuah organisasi penipuan, aku ingin dia digambarkan dengan citra yang rapi dan cerdas. Dia berpakaian rapi, dengan gaya rambut yang klimis. Aku juga ingin memperlihatkan sisi arogan yang dia pikir dia tahu segalanya. Kesan arogan terlihat dari kebiasaan dia pakai sandal jepit padahal di memakai busana formal. 

Menurut kamu apa yang penonton bisa dapatkan dari menonton On the Line dari awal hingga akhir?

ON THE LINE ini penuh dengan kualitas sinematografi. Jika kamu mengikuti emosi dari karakter BYUN Jhon, kamu akan merasakan sebuah katarsis. Aku harap kamu bisa melepaskan seluruh stres dan mempelajari tentang kejahatan penipuan melalui film ini.

Apa dialog favorit kamu pada "One The Line"?

Secara pribadi, aku suka semua dialog di film ini tetapi aku ingin mengatakan dialog yang paling disukai sutradara, "Penipuan itu tentang empati". Itu menjelaskan dengan baik tentang karakter jahat yang mencoba menipu korban.

Adakah aktor yang telah wafat atau masih hidup yang kamu ingin bekerja dengannya? Dan jenis film seperti apa?

Akhir-akhir ini, aku tertarik untuk bekerja dengan aktor-aktor muda. kesegaran dan energi mereka yang unik memberiku inspirasi.

Ceritakan tentang proyekmu yang akan datang dan bagaimana kamu bertahan menjalaninya selama pandemi?

Aku akan menyapa para audiens lewat drama GRID dan film Honest Candidate 2. Orang-orang mengalami waktu yang sulit karena pandemi, jadi aku ingin menunjukkan diriku di berbagai kanal.