Jakarta, Insertlive -
Para penggemar drama Korea tentu setuju bahwa serial Move to Heaven sukses mengaduk-aduk emosi penonton, tak ayal sering kali membuat air mata menetes deras.
Mengisahkan tentang seorang anak laki-laki Han Geu Ru pengidap sindrom Asperger yang hidup bersama dengan ayahnya Jeong Wo. Mereka berdua menjalani usaha bernama Move to Heaven yang bergerak pada bisnis pembersih rumah atau apartemen orang yang meninggal.
Namun, satu peristiwa mengenaskan membuat Geu Ru harus hidup dengan pamannya Cho Sang Gu dan cerita-cerita menarik yang mengguncang perasaan bergulir dari sana.
Profesi yang dijalani oleh keluarga Geu Ru pastinya terdengar janggal alias tidak biasa. Namun, siapa sangka ternyata pekerjaan pembersih rumah orang meninggal memang benar-benar ada di Korea Selatan.
Seorang pria bernama Kim Wan menuturkan kisahnya menjalani pekerjaan sebagai pembersih rumah orang meninggal sendirian di Negara Ginseng.
Baca halaman selanjutnya.
Pada kanal YouTube BBC News Indonesia, Kim Wan menceritakan mengenai pengalaman membersihkan rumah-rumah orang yang sudah meninggal, kebanyakan dari mereka tewas sendirian atau bunuh diri.
“Saat Anda berada di rumah orang meninggal rasanya seperti membuka kotak pandora. Anda tidak pernah tahu apa yanga menunggu di balik pintu, kasus yang paling banyak saya temukan mereka meninggal sendirian,” kata Kim Wan.
Pemilik gedung apartemen yang menghubungi Kim Wan melakukan secara diam-diam.
“Oleh karena itu, saya memiliki kartu nama dan izin palsu, saya butuh itu untuk menyamar, kadang saya memperkenalkan diri sebagai tukang loak atau desainer interior,” imbuhnya.
Berdasarkan pengalaman Kim Wan banyak kematian bunuh diri terjadi pada orang berusia 40 sampai 50 tahun, kebanyakan terjadi pada bulan Mei dan Oktober.
“Setelah ujian pegawai negeri, tingkat bunuh diri juga meningkat karena mereka gagal lolos,” ungkapnya.
Hal identik yang sering ditemukan Kim Wan pada rumah-rumah orang yang meninggal sendirian adalah banyaknya obat-obat depresi.
"Hati saya sakit melihatnya," imbuhnya.
Baca halaman selanjutnya.
Barang-barang peninggalan almarhum, kata Kim Wan, menyeruakkan banyak cerita sehingga dia bisa sedikit menyimpulkan kehidupan mendiang.
“Saya bisa menyimpulkan kehidupan orang itu dengan jejak di rumahnya, saya agak terkejut secara emosional, banyak wanita muda yang bunuh diri,” ucap Kim Wan.
Kemudian, dia menceritakan pernah membersihkan apartemen seorang wanita muda yang meninggal karena bunuh diri.
“Ada satu rumah yang pemiliknya mempunyai semua barang berpasangan, cangkir, alat makan, mangkuk semua berpasangan, saya juga melihat es krim yang bisa dibagi dua di dalam kulkas, saya bisa menebak bahwa mendiang memiliki hubungan yang sangat berharga dan baru saja berakhir, dan itu sangat menyakiti hatinya, saya pikir dia sangat kesepian,” paparnya.
Selain itu, dia juga menemukan buku harian sang mendiang berisi curahan hati yang sungguh memilukan.
Pada buku harian tersebut tertulis bahwa mendiang selalu bekerja semenjak lulus sekolah dan tidak pernah berhenti.
“Tertulis selalu bekerja dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya. Sebenarnya, hati saya sakit ketika berpikir dia menanggung kesepian seorang diri sampai napas terakhir,” sebutnya.
Aroma orang meninggal yang terbengkalai lama, kata Kim Wan, sangat menyengat dan susah untuk dilupakan.
“Orang bilang baunya seperti ikan busuk, ada yang bilang seperti kimchi rebus, berdiri 10 meter dari tempat orang meninggal seperti itu membuat rambutmu bau. Jadi, saya menjaga rambut tetap pendek,” pungkasnya.
[Gambas:Video Insertlive]
(syf/syf)