Home Korea Berita Drama Korea

Dianggap Lecehkan Sejarah, Drama Korea 'Mr. Queen' Tuai Kritik Publik

Dini Astari | Insertlive
Rabu, 16 Dec 2020 11:40 WIB
Dianggap Lecehkan Sejarah, Drama Korea 'Mr. Queen' Tuai Kritik Publik (Foto: tvN Drama)
Jakarta, Insertlive -

Drama Korea terbaru Desember, Mr. Queen, mendapat sambutan meriah di penayangan perdana mereka pada Sabtu (12/12). Rating dua episode awal juga terbilang tinggi yaitu 8 dan 8,8 persen.

Namun, di samping kesuksesan itu, ada kontroversi yang membuat beberapa warga Korea Selatan mengkritik drama ini. Kontroversi itu terkait dengan sejarah yang jadi latar drama.

Mr. Queen/ Foto: tvN Drama

Ada suatu adegan di mana Ratu So Yong (Shin Hye Sun) yang sebenarnya adalah pria modern, memberi pujian pada Raja Cheoljong (Kim Jung Hyun).


Ia mengatakan Raja Cheoljong tak seburuk yang dikisahkan sejarah, dan menyebut catatan sejarah atau jirashi Dinasti Joseon hanya gosip belaka.

Padahal, catatan sejarah itu telah ditetapkan sebagai harta nasional ke-151 oleh Pemerintah Korea. Catatan ini juga terdaftar dalam daftar memori dunia UNESCO.

Menanggapi hal ini, pihak produksi pun angkat suara. Mereka menjelaskan bahwa drama ini sebenarnya diangkat dari sebuah web drama China berjudul Go Princess Go yang merupakan adaptasi novel Princess Amity.

Pihak produksi mengakui kelalaian mereka karena tidak teliti soal dialog yang ternyata menyinggung sejarah Korea.

"Mr. Queen adalah sebuah karya yang diangkat dari web drama Go Princess Go yang disiarkan di China. Saat kontrak, kami tidak mengetahui bahwa ada komentar negatif yang dibuat tentang Korea oleh penulis karya asli drama web Go Princess Go didasarkan pada novel Princess Amity," jelas pihak produksi, Selasa (15/12) dikutip dari Soompi.

"Kami dengan tulus meminta maaf kepada pemirsa karena tidak mengetahui hal ini sebelumnya," lanjutnya.

Namun pihak produksi juga menjelaskan bahwa drama ini adalah drama komedi fantasi di mana mengambil tokoh dan latar sejarah, namun hal lainnya adalah fiksi belaka.

"Mr. Queen adalah drama bergenre fantasi sejarah. Kami meminjam tokoh dan latar dari sejarah, namun fiksi yang didasarkan karya kreatif yang dimulai dengan gagasan 'Apa yang akan terjadi jika jiwa modern bertemu dengan sosok nyata dan menyebabkan gejolak'," ujar mereka.



(dia/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK