Trauma Mendalam Sarah Azhari Direkam Diam-Diam di Toilet Saat Casting
Sarah Azhari kembali membuka kisah kelam yang selama ini ia simpan rapat-rapat. Pengalaman pahit itu bukan hanya mengguncang hidupnya, tetapi juga meninggalkan luka psikologis yang bertahan hingga bertahun-tahun dan membuatnya mengalami PTSD.
Kisah tersebut berawal saat Sarah mengikuti proses casting untuk sebuah produk kecantikan. Ia mengaku kala itu casting berlangsung singkat dan langsung berlanjut ke pemotretan pada hari yang sama.
"Jadi waktu itu castingnya cuma sekali, terus aku langsung dapat dan pemotretannya hari itu juga," kata Sarah mengutip YouTube Trans TV pada Rabu (3/12).
Masalah besar muncul ketika Sarah mengetahui bahwa dirinya diam-diam direkam di dalam toilet saat sedang berganti pakaian.
Rekaman privat itu kemudian disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab hingga diperjualbelikan secara ilegal dalam bentuk VCD.
"Aku lagi di toilet, ya namanya juga perempuan itu namanya privasi kan, terus tiba-tiba diperjualbelikan VCD-nya kita tidak lagi mengenakan busana, lagi melakukan hal-hal yang personal," katanya.
Peristiwa tersebut meninggalkan dampak besar dalam hidupnya. Artis yang identik dengan imej seksi itu mengungkap bahwa ia mengalami gangguan stres pascatrauma atau PTSD akibat kejadian tersebut.
"Kena PTSD jadinya. Mungkin aku kelihatan kuat, tapi kalau di depan orang banyak, jadi berpikir, mau keluar aja jadi nggak enak 'ini orang nanti mikirnya gimana udah lihat aku kayak gitu'," tuturnya.
Tidak berhenti sampai di dirinya, rekaman itu juga menghantam kehidupan keluarganya, terutama sang adik laki-laki.
Sarah menyebutkan bahwa pengalaman itu merusak mental adiknya yang kala itu masih berada di bangku sekolah.
Sarah menuturkan, "Dan itu bukan hanya menghancurkan saya sebenarnya, tapi menghancurkan adik saya juga, terutama yang laki-laki," ujarnya.
Rasa malu dan tekanan sosial membuat sang adik memilih merahasiakan identitasnya selama SMA.
"Karena ibu saya pernah bilang sama saya dia itu malu karena teman-temannya yang cowok punya VCD itu, dan orang enggak ada yang tahu kalau dia adiknya saya," katanya.
Selama menjalani masa sekolah, sang adik hidup seolah tanpa identitas keluarga, demi menghindari perundungan dan rasa malu atas insiden yang menimpa kakaknya.
"Jadi dia tuh incognito selama SMA, dia enggak mau ada orang tahu kalau dia adiknya saya," ujarnya.
Trauma itu tidak hanya menghantui dirinya, tetapi juga menimpa sang adik yang ikut merasakan dampak emosional dari kejadian tersebut.
"Jadi dia kasihan, dia trauma juga. Bukan hanya saya yang trauma, tapi dia juga," tutupnya.
(ikh)