Pernah Cedera Parah Saat Syuting Komedi TV, Adul: Dulu Belum Ada Aturan Soal Kekerasan

Komedian Adul menceritakan pengalaman pahit di balik pekerjaannya menghibur penonton di televisi.

Ia mengungkap bahwa beberapa tahun lalu, ketika aturan soal kekerasan di program TV belum seketat sekarang, dirinya berkali-kali mengalami cedera hingga patah tulang akibat sketsa komedi yang melibatkan kontak fisik.

Adul mengingat bahwa insiden-insiden tersebut terjadi ketika ia masih aktif mengisi acara komedi yang mengandalkan aksi slapstick.

Alih-alih menjadi bahan candaan, sejumlah adegan justru berujung pada insiden serius hingga membuatnya harus keluar masuk rumah sakit.

"Cedera, langganan rumah sakit. Patah," ujar Adul sambil menunjuk bagian lengan dan tangannya saat tampil di acara Brownis Trans TV, Jumat (21/11).

"Dulu mah belum ada aturan kekerasan," tambahnya.

Salah satu kejadian yang paling membekas di ingatannya terjadi ketika ia harus bersembunyi di dalam gorong-gorong sebagai bagian dari adegan.

Namun tanpa diduga, ia justru ditiban rekan mainnya. Benturan itu membuat Adul hilang kesadaran dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Yang terakhir saya masuk gorong-gorong, kan ceritanya saya ngumpet, terus waktu itu ditiban. Ya nggak sadar, masuk rumah sakit. Rasanya antara hidup dan mati, saya kayak udah ada di dua jalan. Jalan yang satu lurus, panas, yang satu adem. Akhirnya saya sadar dibangunin," kisahnya sambil tersenyum.

Keluarga yang melihat kondisi Adul sempat marah dan mempertanyakan tanggung jawab dari orang-orang yang terlibat dalam kejadian tersebut. Namun Adul memilih untuk menenangkan mereka dan tidak memperpanjang masalah.

"Ya panik sih berapa kali, 'Orang yang bikin lu begitu minta maaf nggak? Tanggung jawab nggak.' Sudah, ini namanya kerjaan. Daripada nanti mikirnya nggak enak," jelasnya.

Adul kini merasa lebih aman karena industri televisi sudah menerapkan aturan ketat terkait adegan berisiko. Ia menilai perubahan regulasi membuat para komedian tidak perlu lagi mempertaruhkan keselamatan demi sebuah lelucon.