Sosok Rama Duwaji 'First Lady' Muslim Pertama di New York

Kemenangan Zohran Mamdani dari Partai Demokrat sebagai wali kota Muslim pertama di New York menjadi sorotan.

Politisi progresif berusia 34 tahun itu membuat catatan sejarah baru sebagai yang termuda dan Muslim pertama di pemerintahan Trump.

Kemenangan Zohran sebagai wali kota ini seolah menjadi simbol keberagaman serta sinyal pergeseran ideologi di jantung politik liberal Amerika Serikat.

Zohran menang setelah mengalahkan Andrew Cuomo yang maju sebagai kandidat independen usai terseret skandal pelecehan seksual.

"Kemenangan ini menjadi milik mereka yang percaya bahwa New York bisa lebih adil, setara, serta manusiawi," kata Zohran dalam pidato kemenangannya pada The Associated Press.

Zohran lahir di Kampala, Uganda, dari pasangan akademisi ternama Mahmood Mamdani serta sutradara India Mira Nair. Zohran pindah ke New York pada usia tujuh tahun dan menempuh pendidikan di Bowdoin College, Maine.

Ia dikenal pernah bekerja membantu warga berpenghasilan rendah dalam menghadapi penggusuran. Karier politiknya dimulai tahun 2020 saat terpilih sebagai anggota parlemen di negara bagian New York distrik Astoria, Queens.

Selama menjabat, Zohran dikenal karena sikap tegas atas perang Israel di Gaza.

Zohran disebut sebagai salah satu orang yang ditakuti Trump. Bahkan, saat pemilihan wali kota, Trump dengan tegas mengatakan akan memilih Cuomo.

"Aku lebih percaya pada Cuomo ketimbang seorang radikal sayap kiri," kata Trump.

Sayangnya, ucapan Trump itu justru membuat publik lebih memilih Zohran ketimbang Cuomo.

Di tengah hal ini, nama Rama Duwaji ikut disorot. Sebagai istri yang dijuluki 'First Lady' Muslim pertama di New York, sosok Rama mencuri perhatian.

Rama diketahui seorang Muslim keturunan Suriah yang berprofesi sebagai ilustrator serta animator di Brooklyn.

Ia pertama kali bertemu dengan Zohran melalui aplikasi kencan Engsel tahun 2021. Keduanya baru resmi menikah di Balai Kota New York awal tahun 2025 ini.