Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Selipkan Satir Dalam Komedi, Indro Ungkap Warkop DKI Pernah jadi Incaran Aparat

kpr | Insertlive
Rabu, 29 Oct 2025 09:40 WIB
Selipkan Satir Dalam Komedi, Indro Ungkap Warkop DKI Pernah jadi Incaran Aparat / Foto: Kiy
Jakarta, Insertlive -

Indro Warkop menceritakan bagaimana perjalanan kariernya bersama mendiang Dono dan Kasino saat masih di Warkop DKI. Ternyata, di balik komedi yang selalu disuguhkan mereka, ternyata ada cerita menegangkan yang dilalui Warkop DKI.

Lawakan yang mereka lontarkan, ternyata membuat Warkop DKI harus menghadapi risiko serius. Hal tersebut dikarenakan Indro Warkop CS kerap menyelipkan kritika terhadap rezim Orde Baru.

Bahkan, Indro mengungkapkan dirinya bersama Dono dan Kasino sudah masuk ke dalam daftar khusus, lantaran kritikan mereka yang dianggap terlalu keras. Indro mengatakan Warkop DKI sudah mendapat peringatan akibat kritikan dalam komedi mereka.


"Dulu kan, katanya kita udah ada di map kuning, hati-hati lho," ungkap Indro Warkop saat berbincang di kanal YouTube Merry Riana, dilihat, Selasa (28/10).

Sekedar informasi, 'map kuning' merupakan istilah daftar orang-orang yang diawasi, lantaran dianggap terlalu kritis terhadap pemerintah pada masa Orde Baru.

Indro Warkop pun menjelaskan kala itu Warkop DKI menjadi kendaraan para aktivis yang berjuang menyuarakan kritikan terhadap pemerintah. Melalui komedi, Indro, Dono, dan Kasino menyampaikan kritikan mereka secara satir lewat komedi yang dibawakan oleh Warkop DKI.

"Jaman dulu itu mereka semua aktivis. Ketika punya Warkop, seolah-olah punya kendaraan. Kami berjuang, Mas Dono sama Mas Kasino nih, kami berjuang di sini, kita kritisi dengan kesenian, kita nggak di jalan, kita berjalan bareng. Tapi kalau saya boleh bilang, yang memberikan semangat, yang memberikan bahan, itu teman-teman aktivis yang lain," tutur Indro Warkop.

"Mengkritisi itu dengan cara kami yaitu satir. Dan kelihatannya sekarang sudah tidak ada," sambungnya.

Hingga saat ini, Indro Warkop tetap dengan komitmennya sebagai warga negara untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak baik untuk masyarakat.

"Mengkritisi tetap. Saya punya tanggung jawab terhadap itu," pungkasnya.

(kpr/kpr)
VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT


FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK