Dedi Mulyadi Dituding Pungli gegara Kebijakan Minta Warga Donasi Rp1.000 per Hari
Dedi Mulyadi kembali menuai perhatian publik dengan kebijakan barunya yang mengajak masyarakat Jawa Barat untuk menyisihkan Rp1.000 per hari.
Uang tersebut disebut Dedi sebagai bentuk kesetiakawanan sosial agar masyarakat berkontribusi secara sederhana, tetapi memiliki makna.
Namun, gerakan yang digagas Dedi ini menuai komentar negatif publik. Beberapa bahkan menuding Dedi Mulyadi melakukan pungutan liar alias pungli.
Menanggapi respons negatif tersebut, Dedi Mulyadi memberikan tanggapan. Sang Gubernur Jawa Barat membantah bahwa gerakan ini adalah bentuk pungli.
Dedi menjelaskan bahwa ini adalah bentuk kesetiakawanan, bukan pungli, dan juga bukan donasi.
"Ini gerakan kesetiakawanan sosial, bukan pungli, bukan donasi. Tapi suatu kultur yang distrukturisasi," tulis Dedi melalui unggahan Instagramnya yang dilihat Kamis (9/10).
Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga menuai sorotan setelah membuat kebijakan program pembinaan siswa nakal dengan memasukkan para siswa yang dianggap nakal ke barak militer. Program ini dimulai pada 1 Mei 2025 hingga menarik banyak perhatian dari masyarakat terutama di Jawa Barat.
Program ini juga menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat dan media sosial. Program yang dicanangkan oleh Dedi Mulyadi ini bertujuan untuk membentuk karakter disiplin, mandiri, dan mengembalikan jati diri remaja sebagai generasi penerus bangsa.
(dia/fik)