Ferry Irwandi Jelaskan Alasan Tak Takut Dilaporkan Jendral TNI

Tindakan vokal Ferry Irwandi terhadap pemerintah membuat beberapa Jendral TNI hendak menempuh jalur hukum karena snag influencer diduga melakukan penceman nama baik dan mengancam pertahanan siber.

Mereka adalah Dansatsiber TNI Brigjen Juinta Omboh Sembiring, Danpuspom Mayjen TNI Yusri Nuryanto, Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, dan Kababinkum TNI Laksda Farid Ma'ruf.

Menghadapi hal tersebut, Ferry Irwandi pun tidak gentar dan menanyakan di mana letak kesalahannya yang disebut-sebut telah melanggar hukum.

Ia malahan menantang para Jendral TNI itu untuk membuktikan bahwa benar dirinya telah melanggar hukum seperti yang telah dituduhkan.

"Kemaren ada konsultasi antara 3 atau 4 Jendral TNI ke Polri, gue juga nggak ngerti mereka bilang diduga atau fakta pencemaran nama baik atau apa gue juga nggak paham karena sampai sekarang belum jelas," kata Ferry Irwandi di laman Instagram miliknya dilihat pada Kamis (11/9).

Namun, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), lembaga institusi, profesi, atau jabatan tidak bisa melaporkan pencemaran nama baik, laporan tersebut harus dilakukan secara pribadi.

"Lembaga negara atau institusi tidak bisa menuntut warga negaranya. Jadi kasusnya nggak mulai ke mana-mana bahkan berhenti sebelum di proses," tegasnya.

Kejadian ini pun tidak lantas membuat Ferry Irwandi berhenti untuk menyuarakan suara rakyat untuk pemerintah.

Menurutnya, ia hanyalah sebagai rakyat yang suaranya harus didengar oleh pemerintah, bukan penjahat yang menyerang sebuah institusi negara.

"Gue nggak tahu apa lagi yang akan terjadi, hadapi saja, yang jelas musuhnya bukan kami pak, yang ribut bukan kami pak, yang jadi penjahat bukan kami pak," beber Ferry Irwandi.

Ia juga merasa percaya bahwa TNI dan Polri adalah tenaga keamanan yang memiliki tugas untuk melindungi rakyat sehingga dirinya merasa tidak takut karena melakukan kebenaran.

"Ya nggak takut karena gue percaya TNI dan Polri itu adalah institusi yang punya tugas untuk melindungi warganya, bukan memenjarakan warganya," pungkasnya.