Pengalaman Jerome Polin Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat Langsung ke DPR RI

ARM | Insertlive
Jumat, 05 Sep 2025 11:00 WIB
Jerome Polin Pengalaman Jerome Polin Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat Langsung ke DPR RI (Foto: instagram.com/jeromepolin)
Jakarta, Insertlive -

Sederet figur publik dan influencer di media sosial menyerahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke Gedung DPR RI pada Kamis (4/5).

Sebut saja Jerome Polin, Ferry Irwandi, Andovi da Lopez, Andhyta F. UTAMI, fathia Izzati, hingga Jovial da Lovez.

Mereka mewakili rakyat Indonesia menyerahkan tuntutan itu kepada Andre Rosiade selaku Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Fraksi Partai Gerindra dan Rieke Diah Pitaloka yang menjabat sebagai Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP.

ADVERTISEMENT

Setelah diserahkannya tuntutan 17+8 itu, pemerintah diharapkan bisa memenuhi tuntutan tersebut demi keberlanjutan Bangsa Indonesia yang lebih baik.

Setelah menyerahkan secara langsung tuntutan mewakili rakyat Indonesia, Jerome Polin membagikan pengalamannya lewat unggahan di Instagram.

Jerome Polin mengaku bahwa ini merupakan kali pertama dirinya turun ke jalanan untuk menyampaikan aspirasi sebagai rakyat Indonesia.

"Jujur dari dulu aku selalu takut untuk speak up soal suatu isu di Indonesia, apalagi turun ke jalan. Takut salah ngomong. Takut dijudge. Takut pengetahuanku kurang banyak. Takut diframing. Takut diserang. Banyak takutnya," tulisnya seperti dilihat pada Jumat (5/9.

Walaupun sempat merasa takut Jerome Polin memberanikan diri dan ikut berjuang serta menyuarakan keadilan bagi rakyat.


"Tapi hari ini, aku berhasil melawan semua rasa takut itu. Kenapa bisa berani? Aku pun heran. Aku bertanya ke diriku sendiri.
Tapi sepertinya ada 1 jawaban. Yaitu aku tidak sendiri, aku didukung oleh banyak teman-teman, dan aku tahu banyak orang yang menggantungkan harapannya ke gerakan ini," sambungnya.

Pria yang kuliah di Jepang jurusan matematika itu menambahkan bahwa dalam aksinya itu, banyak orang yang kontra dan menyebutnya sebagai provokator maupun buzzer.

Beruntung, Jerome Polin bisa mengatasi hal tersebut dan fokus pada tujuannya untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

"Tapi rasanya itu semua tidak lebih penting daripada tercaparinya keadilan dan hak rakyat yang selama ini diselewengkan dan disemena-menakan," tegas Jerome Polin.

Dari hal ini, Jerome Polin juga mengaku mendapatkan pelajaran dan ilmu yang batu, terutama di bidang hukum dan politik.

"Belajar politik dan hukum, belajar empati, belajar tentang kondisi negara kita, belajar cara menyampaikan opini, belajar diskusi yang produktif, belajar untuk "gapapa disalahpahami", belajar mengontrol emosi, belajar sabar, belajar mendengar, dan banyak lagi," imbuhnya.

(arm/arm)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER