Klarifikasi Nafa Urbach Usai Dicibir karena Bela Kenaikan Tunjangan Anggota DPR RI
Nafa Urbach, artis yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi NasDem, menuai cibiran publik setelah membela kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
Tunjangan anggota DPR RI periode 2024-2029 mengalami kenaikan setelah fasilitas rumah dinas dialihkan menjadi tunjangan rumah sebesar Rp50 juta. Mereka lantas akan menerima pendapatan mencapai Rp100 juta dalam sebulan.
Saat hal tersebut memicu amarah publik, Nafa Urbach justru membela adanya tunjangan rumah. Dalam potongan video yang viral, Nafa Urbach menyampaikan bahwa tunjangan tersebut ada karena tidak semua anggota DPR RI mempunyai rumah di Jakarta.
Nafa Urbach sontak menuai cibiran dan kritik pedas masyarakat. Ia bahkan sampai menutup kolom komentar di media sosialnya.
Nafa Urbach kemudian memberikan klarifikasi yang ia sampaikan melalui Instagram Story.
"Saya memahami kekecewaan masyarakat, di tengah kondisi masyarakat hari ini dan bagi saya kepentingan rakyat harus selalu diutamakan. Masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pengingat agar saya bekerja lebih sungguh-sungguh, amanah, dan berpihak pada rakyat. Salam hormat dari saya untuk masyarakat semua," tulis Nafa Urbach.
Nafa lebih lanjut merinci tugasnya di Komisi IX DPR RI dapil 6 Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Wonosobo, Temanggung, dan Purworejo.
"Komisi IX membidangi: Kesehatan, Ketenagakerjaan, BPJS, BKKBN, BPOM, Badan Gizi, BP2MI. Nah, kalau anggota Komisi IX turun ke dapil, apa saja sih kerjanya, yuk aku ajak kalian yah," tulisnya.
Ia kemudian mengunggah foto-foto saat bertugas di daerah pilihnya. Salah satunya saat ke Kabupaten Wonosobo.
"Sebagian dari mereka inilah pemilih-pemilih aku, dan pasti aku urus mereka terlebih jika mereka mengalami kesulitan terkait BPJS kesehatan hari-hari ini, subsidi pribadi juga wajib untuk kami selalu keluarkan untuk mereka jika mereka membutuhkan," bebernya.
Ia juga menunjukkan momen lainnya saat berkunjung ke Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Purworejo. Menurut Nafa, setiap anggota dewan harus bisa menguasai isu-isu yang terjadi di daerah pilih mereka.
"Supaya kami bisa menjadi perpanjangan tangan untuk membantu mereka tepat sasaran, terlebih yang hubungan dengan komisi 9," katanya.
(KHS/KHS)