Bawa Banyak Bukti, Ruben Onsu Siap Penjarakan Pelaku Bullying Anak

Ruben Onsu baru-baru ini menghadiri panggilan Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan fitnah terhadap putrinya, Thalia Putri Onsu. Ia menghadiri pemeriksaan dengan didampingi oleh kuasa hukumnya, Minola Sebayang pada Senin (11/8).

Presenter kondang itu menjalani pemeriksaan selama beberapa jam dengan menjawab sekitar 10 pertanyaan terkait laporan yang sebelumnya telah ia ajukan.

"Agendanya sesuai dengan panggilan yang diberikan oleh penyidik di Cyber Crime untuk dimintai keterangan, ya, terkait dengan masalah laporan yang kami lakukan beberapa waktu lalu," ungkap Minola Sebayang kepada awak media.

Lewat agenda pemeriksaan kali itu, Ruben Onsu mengaku telah membawa sejumlah barang bukti yang akan diserahkan kepada penyidik. Tak ingin membocorkan isi bukti berupa tangkapan layar berisi fitnah terhadap sang putri, Ruben Onsu menyebut pelaku fitnah harus bersiap masuk penjara.

"Dari capture-an, dari, ya ada deh, nanti siap-siap terlapornya," tutur Ruben Onsu pada kesempatan yang sama.

Ayah tiga anak itu memastikan bahwa proses hukum terhadap akun TikTok @vina.run yang telah menyebarkan fitnah bahwa Thalia bukan putri kandungnya akan terus berlanjut. Ruben Onsu juga menegaskan bahwa tak ada ruang damai dalam kasus ini.

Menurut mantan suami Sarwendah itu, dugaan fitnah yang disertai dengan unsur perundungan alias bullying terhadap sang anak sudah keterlaluan. Ia pun menuntut pertanggungjawaban pelaku bullying lewat laporan hukum.

"Bullying terhadap anak itu dia lakukan bukan sekali dua kali, posting-annya sudah terlalu banyak. Ya, apa yang dia perbuat ya dia harus berani bertanggung jawab lah," tegas Ruben Onsu.

Presenter itu memastikan bahwa dirinya tidak pernah berkomunikasi dengan pemilik akun yang ia laporkan. Bagi Ruben, tak perlu ada komunikasi karena keputusannya untuk memenjarakan pelaku bullying sang putri sudah bulat.

Ruben Onsu sendiri diketahui telah melaporkan pemilik akun TikTok @vina.run ke Polda Metro Jaya pada 31 Juli 2025 lalu. Akun tersebut dijerat dengan UU ITE tentang pencemaran nama baik lewat media elektronik.