Ronal Surapradja Dipanggil "Paman" Saat Kuliah S2, Umur Teman Kampus Beda Dikit Sama Anak

Komedian dan presenter Ronal Surapradja membuktikan bahwa tak ada kata terlambat untuk mengejar ilmu.

Setelah menunda kuliah S2 selama 20 tahun sejak lulus S1, ia akhirnya kembali duduk di bangku perkuliahan.

Sosok Ronal langsung jadi pusat perhatian karena dipanggil "Paman" oleh teman-teman sekelasnya.

Ronal menyelesaikan program Magister Komunikasi Kajian Media pada Februari 2025.

Namun alih-alih rehat, ia justru langsung melanjutkan studi ke jenjang S3 hanya dua minggu setelah wisuda.

"Saya mikirnya, secara praktisi saya udah punya banyak pengalaman. Tapi secara akademik, rasanya kurang pas. Jadi saya pengin gabungin profesional secara akademik dan praktisi," kata Ronal di kawasan Jakarta, Rabu (30/7).

Semangatnya belajar tak main-main. Ronal berangkat pagi-pagi dari Jakarta dan harus menempuh jarak jauh untuk kuliah di Jatinangor, Bandung, .

"Berangkat jam 5, kuliah jam 8. Kalau Senin, Selasa, Rabu itu biasanya Selasanya saya nginep di rumah orang tua di Bandung, baru setelah itu balik lagi ke Jakarta," ceritanya.

Biaya bensin dan tol? Ternyata lebih mahal dari biaya kuliah! Tapi Ronal tetap menjalaninya dengan semangat tinggi.

"Capek mah pasti, tapi karena saya senang belajar, jadi bawa happy aja," katanya.

Pria yang kini mengambil program Doktor Komunikasi Politik itu mengaku bangga dengan konsistensinya selama kuliah.

Bahkan, ia mengoleksi presensi 100 persen selama S2, membuat dosen dan profesor takjub.

"Saya tuh bangga karena absen saya 100%. Bahkan dosen dan profesor juga kaget," ujarnya penuh semangat.

Kini, Ronal tengah menjalani libur semester. Ia akan kembali aktif kuliah pada 18 Agustus mendatang, dan mulai fokus pada riset disertasi.

Targetnya, Ronal ingin merampungkan S3 dalam 1,5 tahun, dan maksimal dua tahun.

"Alasannya langsung S3 tuh karena nanggung. Kalau dilama-lamain nanti takutnya semangat turun lagi, feel-nya nggak dapet," katanya.

Ronal pun tak merasa canggung meski usianya jauh lebih senior dari teman-teman sekelas.

Justru Ronal merasa lebih kaya wawasan berkat interaksi lintas generasi.

"Saya tuh di kelas paling tua, semuanya panggil 'Paman'. Bahkan kemarin pas S2 ada yang fresh graduate, ada yang udah kerja. Pas kenalan dan tanya umur, saya kaget karena umurnya beda dikit sama anak saya," ujarnya.

"Bisa bertukar pikiran dengan anak milenial dan Gen Z itu menyenangkan banget," sambungnya.

Ronal Surapradja membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk terus belajar.

Bahkan di tengah kesibukannya, ia tetap bisa mengejar gelar akademik dengan tekad dan semangat yang tak pernah padam.