Siti Badriah Curhat Merasa Tidak Percaya Diri saat Hamil Anak Kedua

Baru-baru ini, Siti Badriah menceritakan tentang perjuangannya hamil anak kedua. Ia mengalami perubahan hormon yang drastis.

Pelantun 'Lagi Syantik' ini mencurahkan isi hatinya melalui unggahan di Instagram. Siti Badriah mengatakan banyak yang mengomentari fisiknya saat hamil anak kedua.

Bahkan, ada yang membandingkan dirinya dengan artis lain saat hamil.

"Curhat dikit ah, di komen dan dm masi aja ada yang nanya kulit aku kenapa? Ko bisa hamilnya budug? Dulu si onoh aja hamilnya cantik ga begitu (membandingkan) dan blablabla," tulis Siti Badriah dikutip dari Instagramnya pada Selasa (25/3).

Pedangdut berusia 33 tahun ini pun mengaku dirinya merasa tidak percaya diri. Bukan tanpa alasan, Siti Badriah mengatakan perubahan hormon saat hamil membuat dirinya jadi lebih sensitif.

"Sempet insecure banget karena perubahan hormon lagi hamil kedua ini. Baru kurus tiba-tiba gendut lagi, dari mulus tiba-tiba budug sebadan badan," jelasnya.

Kendati demikian, Siti Badriah merasa beruntung memiliki suami seperti Krisjiana Baharudin yang selalu memberikan dukungan untuknya.

Sang suami selalu pasang badan jika dirinya mendapatkan komentar buruk dari warganet.

"Bersyukur punya suami yang selalu kasi support positif buat istrinya, makasih udah selalu nyadarin dan nguatin kalau ini cuma sementara," ungkapnya.

Siti Badriah Asik Kulineran di Thailand, Makan Mie hingga Tanghulu/ Foto: Instagram @sitibadriahh

Lebih lanjut, Siti Badriah mengatakan selalu bersyukur karena diberikan kesempatan hamil anak kedua ini tanpa melakukan program.

Namun, ia juga menyayangkan banyaknya komentar miring dari kaum perempuan tentang dirinya. Siti Badriah menjelaskan bahwa hormon hamil itu berbeda-beda.

"Bahkan kalaupun ga balik lagipun sangat berbanding dari pemberian anugerah yang Allah kasih, kesempatan yang luar biasa, bisa hamil kedua tanpa program sedikitpun," jelasnya.

"Dan buat yang julid. Mirisnya lagi kebanyakan perempuan sesama ibu, hormon ibu hamil itu ga sama, pasti beda-beda, seharusnya sesama perempuan saling menguatkan bukan saling menjatuhkan," tegasnya.