ART Dihipnotis, Adrian Maulana Kemalingan hingga Rp600 Juta

Aktor Adrian Maulana menceritakan pengalaman pahit saat rumahnya kemalingan. Uang ratusan juta yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun hilang dalam sekejap.

Adrian selalu beranggapan bahwa rumahnya adalah tempat yang aman. Tanpa disangka-sangka, peristiwa kemalingan itu terjadi ketika Adrian berada di luar kota. Kala itu, rumah Adrian hanya dijaga oleh asisten rumah tangga (ART).

"Saya tinggal di klaster, yang di mana ada satpamnya. Bahkan pedagang makanan aja nggak bisa masuk. Itu kejadiannya di tengah hari bolong, setengah dua siang. Hanya ada asisten rumah tangga saya," cerita Adrian Maulana dalam YouTube Kasisolusi.

Dari peristiwa itu, Adrian mengambil pelajaran bahwa ia harus lebih waspada meski lingkungan rumahnya terbilang aman.

"Dulu saya berpikir, rumah saya tempat paling aman, komplek yang aman, saya juga nggak pernah punya masalah sama tetangga, tapi kemudian saya tersadar bahwa seaman-amannya tempat lingkungan yang kita anggap demikian, tetap kita harus melakukan upaya preventif," imbuhnya.

Adrian Maulana kemudian menjelaskan kronologi saat maling membobol rumahnya. Ternyata, ART yang bekerja di rumahnya yang mengantar oknum pencuri itu ke rumah Adrian.

ART juga memberikan kunci rumah Adrian kepada oknum tersebut. Adrian lantas menduga bahwa ART di rumahnya menjadi korban hipnotis saat belanja sayur di depan kompleksnya. Akibat peristiwa tersebut, Adrian Maulana harus kehilangan hartanya sebesar Rp600 juta.

"Sama si mbak diantar ke orang yang nunggu mungkin beberapa ratus meter dari tempat tinggal saya. Dia kasih bukan hanya barang-barang saya, yang kalau ditotal mungkin di atas Rp600 juta," ungkapnya.

"Saya sudah kumpul-kumpulkan belasan tahun, tapi kemudian hilangnya hanya dalam tempo 28 menit," lanjutnya.

Kejadian itu juga menjadi titik balik dalam hidup Adrian Maulana. Ia sempat menilai peristiwa kemalingan itu merupakan teguran Tuhan.

Namun, Adrian akhirnya sadar bahwa kejadian itu membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik.

"Di situlah yang membuat saya akhirnya tersadar bahwa ternyata memang kita dalam kehidupan ini harus memperhatikan segala aspek," ujarnya.

"Dari bagaimana cara kita mendapatkannya, bagaimana kita membelanjakannya, yang harus sesuai prinsip-prinsip, sesuai keyakinan kita. Supaya, harapannya hidup kita baik dan berkah. Ini hal-hal yang mungkin sebelumnya nggak pernah terpikir dalam hidup saya," pungkasnya.