Cerita Baim Cilik Hampir di-DO dari Pesantren: Gue Keluar Duluan

Baim Alkatiri atau yang biasa dikenal dengan julukan Baim Cilik, bercerita soal dirinya hampir di drop out (DO) dari pesantren tempat dirinya belajar waktu SMP.

"Waktu itu SMP ada keputusan gue di-DO tapi gue memilih untuk keluar duluan. Karena gue di pesantren poin maks 300, dulu poin gue 575," jelas Baim dalam video yang beredar di YouTube.

Lebih lanjut, Baim menjelaskan bahwa semasa SMP, ia sering kabur-kaburan dari pesantren, pergi ke bioskop setiap minggu dan masih banyak lagi.

Kala dirinya hampir kabur dari pesantren, Baim merasa sangat bersyukur lantaran keluarga besarnya malah datang dan menjemputnya untuk pergi.

"Gue tuh sering kabur-kaburan, nonton bioskop tiap minggu, sampai satu titik mama mau datang ke pondok, sekeluarga besar, di hari Jumat, di mana itu waktunya gue cabut," terang Baim.

"Dulu di pesantren itu ada tembok, di bawahnya ada bolongan yang tiap hari gue garuk-garuk sampe nyambung ke sawah. Gue sudah jalan, mau turun, tiba-tiba teman gue manggil, bilang gue dicariin sama bapak-bapak di depan. Gue mikir siapa kan, tahunya pas diihat itu kakek gue dan keluarga besar gue datang sih, gue bersyukur banget," katanya.

Permasalahan paling besar yang dihadapi Baim semasa pesantren dulu adalah dirinya dilaporkan ke pihak guru lantaran menjual pod atau rokok elektrik.

Saat itu rokok elektrik masih belum terlalu merajalela. Maka dari itu, Baim menjual barang tersebut dengan harga Rp250 ribu. Padahal, ia membelinya dengan harga Rp70 ribu.

Baim menjual harga mahal agar temannya tidak melaporkan dirinya ke guru di pesantren karena memberi jaminan siap untuk dihukum. Namun, teman-temannya itu tetap melaporkannya ke pihak guru di pesantren.

"Masalah paling besar itu gue jualan pod ke adik kelas gue. Gue dulu beli harga Rp70 ribu, gue jual Rp250 ribu. Keuntungannya banyak itu, dulu gue ekspektasinya dia nggak bakal cepu, nggak tahunya tetep aja buka mulut," pungkasnya.