Fokus Urus Ayah yang Sakit Stroke, Dinda Kirana Ingin Berbakti ke Orang Tua

Dinda Kirana saat ini tengah fokus dengan pemulihan ayahnya yang tengah berjuang melawan stroke. Ia mengaku ingin berbakti kepada orang tuanya dengan memberikan perhatian khusus.

Mantan kekasih Naufal Samudra itu menyebut saat ini merupakan momen dirinya harus membuktikan pembaktiannya sebagai anak ke orang tua. Dinda pun dengan sabar terus membantu sang ayah untuk segera pulih.

"Kita sebagai anak mempunyai kewajiban untuk taking care to our parents, karena kita waktu kecil pasti di-take care, disuapin, dimandiin sama orang tua. Dan sekarang waktunya berbakti," ucap Dinda Kirana dilansir dari Detikcom.

"Gimana sih bentuk berbakti itu, ya be there for them di saat mereka di kondisi yang sangat sangat membutuhkan. Dia tuh kayak harus diajarin lagi kayak bayi oke pelan-pelan ya, pegang telunjuk, jari tengah, jari manis, gitu," sambungnya.

Dinda menyebut ayahnya rutin melakukan fisioterapi untuk pemulihan. Hal tersebut guna motorik sang ayah bisa kembali normal.

"Ada fisioterapi untuk motoriknya, karena orang stroke itu dia nggak bisa merasa, dia kebas sebelah, diaktifkan lagi. Coba berjalan lagi," paparnya.

Selain itu, ayahanda Dinda Kirana juga menjalani terapi bicara. Dinda pun merasa bersyukur sang ayahanda sudah ada perkembangan.

"Terapi bicara juga biar nggak nyeret kalau ngomong. Alhamdulillah sekarang sudah ada perkembangan, ngomongnya sudah mulai jelas. Sekarang di tahap berjalan lagi," tuturnya.

Dinda juga mengaku sempat mencukur rambut ayahnya yang sudah mulai panjang. Hal tersebut dilakukannya karena sang ayah tidak bisa pergi ke tempat cukur rambut.

"Oh ya papa tuh biasanya cukur dua minggu sekali, papa suka botak, terus waktu itu rambutnya sudah mulai naik, dia minta cukur, cuma papa bingung mau ke mana, terus ya sudah aku cukurin inisiatif," pungkasnya.

Sekedar informasi, ayah Dinda Kirana mengidap stroke sejak satu setengah bulan kebelakang. Awal mula ayah Dinda Kirana terkena stroke setelah pembuluh darah otak kirinya pecah, sehingga tubuh sebelah kanannya kebas dan kehilangan memori.