7 Tahun Tsania Marwa Kumpulkan Kado untuk Sambut Kepulangan Anak

Tsania Marwa berbagi cerita soal kehidupannya yang kini terpisah dari anak-anak usai cerai dari Atalarik Syah. Salah satu cerita Tsania adalah penantian untuk bisa berkumpul lagi dengan anak-anaknya.

Ternyata, Tsania selama ini sudah menyiapkan beragam jenis kado bila sewaktu-waktu bisa kembali bersama anak. Namun, penantian tersebut tak kunjung usai hingga akhirnya Tsania membuka kembali kado-kado yang ia kumpulkan selama 7 tahun.

"Kemarin itu aku bukain kado itu sebenarnya di siapkan untuk sambutan anak-anak kalau balik ke aku dan aku belinya juga cicil dalam 7 Tahun, terkumpul banyak banget kurang lebih ada 20 sampai 30 kado," ungkap Tsania Marwa di studio 41, Jakarta, Rabu (28/8).

"Cuma aku sudah di titik pasrah aja nggak tahu anak-anak balik ke aku kapan jadi aku bukain lagi kado-kadonya," sambungnya.

Tsania pun mengungkapkan sejumlah kado yang ia persiapkan untuk anak-anaknya. Beberapa di antaranya ada kado berupa baju hingga mainan.

"Ada juga beberapa kado yang berupa baju, karena anak aku beranjak besar jadi sudah kekecilan buat dia, jadi aku kasih ke orang tetapi untuk mainannya sendiri aku belum tahu nanti diapain, masih aku simpen di rumah," kata Tsania.

"Kalau mainan favorit atau yang diinginkan mereka itu sih nggak ada ya, itu semua memang mainan kesukaan mereka semua seperti Lego, Barbie yang serba pink jadi itu memang mainan favorit mereka," sambungnya.

Tsania pun mengaku selalu memberikan kado ulang tahun untuk anaknya. Kado-kado yang dikirimkan Tsania selalu sampai di tangan anak-anaknya. Namun, ia berujar memang tak mendapatkan izin untuk bertemu anak-anaknya di rumah Atalarik.

"Tetapi kalau yang mereka mau, aku jadiin kado ulang tahun mereka yang aku bisa kirim ke rumah yang anak aku tinggalin sekarang. Setiap tahun kadonya diterima cuma memang aku aja tidak boleh masuk dan hanya satu yang ditolak yaitu Playstation, jadi dari situ aku lebih berhati-hati untuk memberi kado," ungkap Tsania.

"Tidak ada kiriman video ke aku kalau kadonya sudah di terima oleh anak-anak aku, karena aku memang sudah lost kontak dengan siapapun. Paling kalau mau nanya, aku nanya di sekolah, 'kado dari Umi sudah sampai apa belum'," lanjutnya.

Tsania juga sempat menjelaskan alasan kado Playstation darinya ditolak. Ia merasa bahwa kado tersebut sebetulnya tidak perlu ditolak.

"Alasan kenapa PS dikembalikan karena sedang ujian sekolah, itu kan bisa diedukasi dengan orang tua yang ada di rumah, untuk jam bermain game tersebut, tidak harus di tolak," ujar Tsania.

Tsania pun mengakui bahwa anak-anaknya memang tak diizinkan main ke rumahnya. Ia hanya bisa berjumpa dengan anak-anak pada saat jam istirahat sekolah.

"Kalau anak-anak sendiri memang tidak diperbolehkan main ke rumah aku, hanya sebatas bertemu di sekolah aja dan itu juga seminggu sekali aja itu juga di jam istirahat mereka," tutupnya.