Inilah Sosok Artis yang Tewas Dihajar Massa Saat Kerusuhan Pecah di Bangladesh

Aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Bangladesh pada Senin (5/8) menimbulkan banyak sekali kerugian hingga korban jiwa. Aktor bernama Shanto Khan dan sang ayah, Selim Khan, meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut.

Shanto dan Selim meninggal dunia akibat dihajar massa dalam kerusuhan yang terjadi saat unjuk rasa berlangsung. Kerusuhan pecah usai Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina yang jadi incaran massa rupanya kabur ke India.

Amarah masyarakat Bangladesh tak terbendung hingga kerusuhan pecah dan mengakibatkan Selim yang merupakan pemilik rumah produksi besar terkenal ikut menjadi korban jiwa. Usut punya usut, Selim ternyata seorang loyalis Sheikh Hasina dan bagian dari pendukung pemerintahan Bangladesh.

Rumah produksi milik Selim ini telah menghasilkan sejumlah film ternama di Bangladesh. Sejumlah film tersebut seperti Tungi Parar Miya Bhai hingga Commando.

Sementara itu, Shanto anak Selim juga ikut menjadi korban jiwa dalam aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan di Bangladesh. Shanto merupakan aktor muda yang berlaga di industri film Bangladesh.

Shanto diketahui memulai debut akting saat ikut mengambil peran di film Prem Chor yang rilis pada 2019. Selain itu, namanya juga tercatat ikut membintangi film Piya Re (2021), Bubujaan (2023), dan Anto Nagar (2024).

Aktor Rajatabha Dutta yang sempat beradu akting dengan Shanto di film berjudul Bikkhov. Ia mengaku syok dan tak menyangka Shanto akan meninggal secepat ini karena menjadi korban amukan massa.

"Selama syuting di Chandpur untuk film tersebut, dia secara pribadi mengurus kebutuhan saya," kata Dutta dilansir dari PTI pada Jumat (9/8).

"Dia memperhatikan kebutuhan saya bahkan di hotel. Saya tidak tahu bagaimana atau mengapa dia harus meninggal di usia muda saat kariernya sedang menanjak," sambungnya.

Aktris Kaushani Mukhopadhyay juga ikut mengenang bagaimana sosok Shanto Khan semasa hidup. Ia mengingat perlakuan baik Shanto Khan saat mereka beradu akting dalam film Piya Re di Bangladesh. 

"Saya percaya pada kemenangan kemanusiaan dan berharap situasi akan segera kembali normal di sana," kata Kaushani.

Sebelumnya, aksi unjuk rasa masyarakat di Bangladesh berujung kerusuhan hingga menimbulkan korban jiwa hingga mencapai 409 orang. Kerusuhan tersebut pecah usai Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina melarikan diri ke India.

Aksi unjuk rasa lantas bermula dari kebijakan kuota pegawai negeri sipil (PNS) untuk anak-anak setiap orang yang berjasa dalam memerdekakan negara itu dari Pakistan pada tahun 1971. Banyak masyarakat yang tak sepakat dengan kebijakan tersebut karena dianggap hanya menguntungkan sebagian pihak saja.