Ressa Herlambang Kenang Momen Royal ke Nia Ramadhani Saat Pacaran

Ressa Herlambang menceritakan kembali bagaimana perjalanan hidupnya mulai dari puncak kejayaan yang bergelimang harta hingga kini tak lagi memiliki apa-apa. Ia pun tak malu mengakui bahwa kala itu hidup mewah karena menikmati harta milik orang tua.

Dalam tayangan di YouTube, Ressa Herlambang cerita bagaimana dirinya dulu tak punya beban untuk mencari nafkah sendiri. Dirinya lantas mengaku dulu hanya bisa menghamburkan uang milik orang tuannya.

"Aku nggak pernah ikut orang tua kerja, kerjaan aku cuma menghamburkan uang orang tua," ungkap Ressa Herlambang di YouTube kasisolusi yang dilansir pada Selasa (23/7).

Selain itu, Ressa juga cerita bahwa dirinya dari dulu sama sekali tak pernah memegang uang tunai ketika berbelanja. Bahkan, Ressa mengaku bisa mengutang di beberapa toko brand ternama dengan hanya menyebutkan nama sang ibunda.

"Aku nggak terbiasa pegang cash (uang tunai), aku ke mal, datang ke satu store (toko), brand-brand itu, 'nanti mama yang bayar', demi Allah, tanya aja tuh," ujar Ressa Herlambang.

"Lihat aja di G****e, jaket G***i warna abu-abu, Ressa pakai buat manggung beberapa kali, tiba-tiba Westlife konser di London, pakai jaket itu, harganya waktu itu Rp60 juta," sambungnya.

Tak hanya itu, Ressa pun mengaku kerap tampil menggunakan barang-barang berharga seperti contohnya berlian. Ressa lantas mengaku pernah menghilang anting berlian dan merasa biasa saja dengan hal tersebut.

"Kalung 'R' dari berlian, anting dari berlian, dulu kan aku nggak boleh ditindik, terus pakai anting itu buat nyanyi di club, jadi aku pakai lem dong, kayak magnet gitu, pas nyanyi dan joget, hilang (berliannya)," kata Ressa.

Ressa juga mengenang bagaimana dulu menjalin hubungan asmara dengan sang mantan kekasih, Nia Ramadhani. Ressa berujar selalu memenuhi segala kemauan Nia Ramadhani termasuk soal belanja.

"Punya pacar inisial 'NR', punya ini-itu, 'Ini bagus nih, mau ini', ya udah ambil. Semeriah itu," kata Ressa Herlambang.

Kini, Ressa hanya bisa mengenang masa-masa kejayaan hidupnya dan mengambil hikmah atas apa yang terjadi serta bagaimana kondisinya sekarang.