Penjelasan Anak Sulung Opa Hans dan Oma Rita Dituding Telantarkan Ortu
Penjelasan Anak Sulung Opa Hans dan Oma Rita Dituding Telantarkan Ortu / Foto: Getty Images/iStockphoto/La_Corivo
Publik dihebohkan dengan kabar pasangan suami-istri lansia yang ditemukan meninggal dunia bersama. Sosok tersebut ialah Hans Tomasoa (83) dan Rita Tomasoa (72).
Mendiang Hans dan Rita ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Kecamatan Jonggol, Bogor, Selasa (19/7). Warga sekitar rumahnya menyebut keduanya jarang bersosialisasi karena keterbatasan fisik.
Meskipun begitu, warga sekitar masih peduli dengan Opa Hans dan Oma Rita. Mereka juga merasa miris dengan kondisi keduanya yang hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
"Karena memang keterbatasan fisik kedua almarhum, jadi memang tidak bisa proaktif bersosialisasi langsung kepada warga. Tapi memang dari kita sebagai tetangga atau warga di sekitar kediaman Opa dan Oma ini memang bisa dibilang cukup merasa miris melihat kondisi mereka," kata Jonathan Ketua RT seperti dikutip dari detikcom pada Jumat (19/7).
Kala itu beredar isu bahwa Opa Hans dan Oma Rita meninggal dunia di rumah itu sendirian karena tidak diurus oleh anak-anaknya. Hingga akhirnya anak pertama Opa Hans dan Oma Rita bersuara.
Lewat sebuah video TikTok di akun @storywartawanhiburan, anak sulung Opa Hans dan Oma Rita yakni Aris Tokra Tomasoa mewakili dua adiknya, Bradley dan Ciro, menjelaskan tudingan bahwa mereka menelantarkan orang tuanya.
Aris yang duduk bersama pengacaranya mengaku kondisi perekonomian anak mendiang Opa Hans dan Oma Rita juga tidak dalam kondisi baik. Andreas sebagai kuasa hukum Aris membantah bahwa anak-anak Opa Hans dan Oma Rita menelantarkan orang tuanya.
"Adapun narasi-narasi yang dimaksud tentang anak-anak mendiang yang telah menelantarkan mendiang, itu faktanya tidak benar," ujar Andreas lewat TikTok @storywartawanhiburan.
Lebih lanjut, Andreas juga membantah bahwa anak-anak Opa Hans dan Oma Rita tidak merespons kabar meninggalnya orang tua mereka.
"Narasi terkait dengan tidak adanya respons dari anak-anak mendiang atas berita meninggalnya mendiang di kediaman mendiang, itu adalah tidak benar," tegas Andreas.
Bantahan Andreas berlanjut terkait kabar anak-anak Opa Hans dan Oma Rita tidak menjenguk orang tuanya sejak tahun 2017. Padahal, Aris disebut sempat tinggal bersama mendiang orang tuanya.
"Narasi terkait anak-anak mendiang tidak pernah menemui mendiang sejak tahun 2017 itu tidak benar," jelasnya.
Andreas menjelaskan bahwa Aris dan anak-anaknya sempat tinggal di rumah Opa Hans dan Oma Rita. Namun, ia memutuskan keluar dari rumah tersebut karena mendapat pekerjaan.
"Berdasarkan fakta-fakta yang ada, klien kami tidak tinggal serumah dengan mendiang sejak rumah dibeli oleh mendiang pada tahun 2018," beber Andreas.
Andreas juga menyebut anak-anak meminta bantuan orang lain yakni Teh Eka dan Pak Suanda untuk mensupervisi keadaan sehari-hari Opa Hans dan Oma Rita selama tidak lagi tinggal bersama anak-anaknya.
"Yang menjadi atensi di sini bahwa keluarga tetap memberikan atensi baik kepada kedua orang tua," tegas Andreas.
"Yaitu dengan tokoh Teh Eka dan Pak Suanda yang sering dimintakan oleh keluarga atau anak-anak mendiang ini untuk mensupervisi keadaan sehari-hari di sana," pungkasnya.
(nap/fik)
TERKAIT