Suami BCL Hari Ini Diperiksa Terkait Dugaan Penggelapan Rp6,9 Miliar

Yogi Alfian | Insertlive
Kamis, 11 Jul 2024 10:21 WIB
Bunga Citra Lestari dan Tiko Aryawardhana Suami BCL Hari Ini Diperiksa Terkait Dugaan Penggelapan Rp6,9 Miliar (Foto: instagram.com/itsmebcl)
Jakarta, Insertlive -

Suami Bunga Citra Lestari (BCL), Tiko Aryawardhana hari ini akan diperiksa terkait dugaan kasus penggelapan Rp6,9 miliar. Tiko diperiksa imbas laporan yang dilayangkan mantan istrinya, Arina Winarto.

Humas Polda Metro Jaya Kombes Pop Ade Ary, Polres Jakarta Selatan sudah mengirimkan surat panggilan pemeriksaan terhadap suami BCL, Tiko Aryawardhana.

"Terlapor saudara TP sudah dikirimkan surat panggilan sebagai saksi untuk nanti diminta hadir oleh penyidik, memberikan keterangan tanggal 11 Juli," kata Kombes Pol Ade Ary kepada wartawan, Selasa (9/7).

ADVERTISEMENT

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi. Penyidik juga mendalami adanya dugaan penggelapan uang dalam bisnis Tiko bersama mantan sang mantan istri.

"Beberapa saksi dilakukan pemeriksaan termasuk pelapor, pihak perbankan untuk mengetahui aliran dana, transaksi, karena dari laporan yang dibuat, itu diduga ada penggelapan uang. Ada sejumlah uang yang tidak sesuai peruntukannya. Ini versi pelapor. Ini yang sedang didalami penyidik," terang Kombes Pol Ade Ary.

Masalah ini dimulai ketika Arina Winarto dan Tiko yang kala itu masih berstatus sebagai suami dan istri mendirikan usaha bersama bernama PT Arjuna Advaya Sanjaya (AAS). Perusahaan ini bergerak dalam bidang makanan dan minuman.

Arina Winarto menjadi komisaris dan Tiko Aryawardhana menjabat sebagai direktur. Arina Winarto disebut tak ikut campur urusan kepengurusan usaha. Tiko punya kewenangan penuh dalam mengurus kegiatan usaha perusahaan termasuk terkait keuangan.

Pada 2021, Arina Winarto menemukan dua dokumen berupa P&L (profit and loss) yang mencurigakan. Akhirnya Arina melakukan audit bersama dengan dengan auditor independen dan ditemukan adanya penggunaan dana sebesar Rp 6,9 miliar yang tidak jelas.


Kasus ini sudah 2 tahun berjalan sejak dilaporkan pada 2022. Baru dibuka ke publik tahun ini karena untuk meyakini adanya dugaan penggelapan butuh proses panjang.

(yoa/yoa)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER