Sempat Urungkan Niat Doa di Raudhah, Tantowi Yahya Dapat Buku dari Malaikat
Tantowi Yahya membagikan kisah unik kala melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekkah, Arab Saudi.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga ini mengalami kejadian unik saat berada di Masjid Nabawi untuk antre ke Raudhah.
Pria berusia 63 tahun cerita awalnya ikut mengantre dengan ribuan jemaah lainnya untuk ibadah di depan Raudhah.
Namun, niatan Tantowi Yahya untuk berdoa justru hilang ketika sudah berada di depan Raudhah.
Bukan tanpa sebab, Tantowi Yahya mengaku jadi bingung harus berdoa apa dan sempat ingin meninggalkan lokasi.
"Saya balik (badan) ke belakang tapi saya bilang, 'ah sayang.' Kenapa coba saya batalkan? Karena saya nggak tahu saya mesti berdoa apa. Mending orang di belakang saya yang mendapatkan kesempatan itu," ungkap Tantowi Yahya dalam tayangan di TikTok yang dikutip pada Rabu (19/6).
@budinugroho99 Kadang Malaikat turun untuk membantu kita atas seijin Allah#ekspresikanramadan #bermanfaat #foryoupage #sabar #doakelangit ♬ PadaMu Kubersujud - Religi Islam - Afgan
Tantowi Yahya lantas berusaha meninggalkan antrean dan memberi ruang untuk jemaah yang lain. Tapi, Tantowi Yahya justru menemukan sebuah sela kosong di antara ribuan jemaah yang mengantre.
"Akhirnya saya ke sana. Duduklah saya di situ. Begitu saya duduk, saya bengong lagi," kata Tantowi Yahya.
Tantowi pun menempati sela kosong tersebut, tapi lagi-lagi berniat untuk meninggalkan lokasi karena tak tahu harus berdoa apa di depan Raudhah.
Siapa sangka, Tantowi justru mengaku bertemu seorang pria kala berniat pergi.
Bahkan, Tantowi kaget karena pria dengan perawakan orang Arab itu justru bisa berbahasa Palembang.
Tantowi pun cerita alasan ingin membatalkan niat berdoa di depan Raudhah.
"Aku nggak tahu mesti baca apa di sini, aku nggak siap," kata Tantowi Yahya.
Siapa sangka, pria asing tadi memberikan sebuah buku yang ternyata memuat bacaan doa Raudhah.
Buku itu lantas dibawa Tantowi Yahya selama menjalani ibadah di tanah suci.
Namun, Tantowi Yahya mengaku tak bisa menemukan buku tersebut ketika pulang ke Indonesia.
"Saya cari-cari, buku itu tidak ada," ujar Tantowi Yahya.
Tantowi Yahya pun merasa bahwa kejadian tersebut merupakan suratan takdir Yang Maha Kuasa dan menganggap pria asing tadi sebagai malaikat yang dikirim Tuhan.
"Masyaallah. Itulah kebesaran Tuhan kan. Dia (Allah SWT) kirim malaikat. Malaikat kan bisa semuanya kan. Mau bahasa apa aja kan bisa. Mau barang apa aja dia (malaikat) punya. Jadi, insyaallah lah dalam hidup saya, saya pernah bertemu malaikat yang sosoknya itu adalah seorang pengurus pesantren yang ngakunya itu dari Palembang dan tempat itu tidak pernah ada. Kakak saya itu berulang-ulang nanya. Tidak pernah ada tempat pesantren, ini toko dari zaman dahulu," tutupnya.
(ikh/ikh)