Mantan TKI Arab Saudi Ini Ngaku Pernah Dilarang Bos untuk Salat Saat Kerja

Bekerja sebagai pekerja migran Indonesia di luar negeri, terutama di Arab Saudi, tidaklah mudah.

Dekat dengan Mekkah dan Madinah, banyak orang yang beranggapan bahwa bekerja sebagai TKI di Arab Saudi memiliki banyak kenikmatan.

Namun, fakta mengejutkan diungkap oleh Alman Mulyana, salah satu mantan TKI yang pernah bekerja di Arab Saudi.

Alman menyebutkan bahwa setiap TKI yang akan menandatangani kontrak di Arab Saudi selalu ditanya oleh majikannya soal tujuan kedatangannya, apakah untuk salat atau bekerja.

Pasalnya, Alman pernah mendapatkan majikan yang melarangnya untuk beribadah.

"Faktanya saya 20 tahun kerja itu nggak semudah bisa Haji dan Umrah gampang. Kalau kita kerja ke orang Arab, nanti mereka tanya ke kita mau salat atau mau kerja?," jelas Alman di YouTube Kasisolusi.

"Soalnya saya pernah dapat bos yang kayak gitu, dia nanya ke saya mau salat atau mau kerja," tambahnya.

Lebih lanjut Alman menjelaskan bahwa tidak semua majikan di Arab Saudi baik dan memperbolehkan TKI untuk beribadah sambil bekerja.

Maka dari itu, Alman menyarankan kepada seluruh TKI yang ingin ke Arab Saudi lebih baik tidak menggabungkan antara keinginan untuk beribadah dan bekerja.

"Nggak semua baik. Kalau teman-teman ingin kerja ke Arab hanya untuk ibadah, mending ibadah aja. Jadi nggak semudah itu gitu loh," tegasnya.

Untungnya, Alman sempat mendapatkan majikan yang baik lantaran istri bosnya berasal dari Tangerang.

Alman kemudian diizinkan untuk menunaikan ibadah Umrah setiap hari Jumat di akhir pekan oleh bosnya.

"Saya Alhamdulillah datang ke sana bos saya istrinya orang Tangerang, nasib saya bagus karena setiap hari Jumat bisa umrah. Mereka melihat manisnya saja, tapi kalau kenyataannya banyak TKW yang pulang ke Indonesia dalam keadaan stres," pungkasnya.