Karen Nijsen Ceritakan Pengalaman Tinggal Pindah-pindah Negara

Karen Nijsen, seorang model yang dikenal suka berpindah-pindah negara karena mengikuti ayahnya yang harus bertugas. Karen Nijsen merupakan blasteran ibu dari Minang dan ayah Belanda.

Dilansir dari Detikcom, Karen Nijsen menceritakan bagaimana masa remajanya yang harus tinggal di beberapa negara karena ikut ayahnya bertugas. Karen mengaku banyak pengalaman yang didapatkannya karena kerap berpindah-pindah negara.

"Sebagai seorang remaja, aku tidak begitu menyadari dampak berpindah-pindah sampai di kemudian hari. Ada begitu banyak hal positif seperti mengalami banyak budaya, masakan, tipe orang yang berbeda. Namun sulit untuk menjalin dan mempertahankan hubungan jangka panjang," ucap Karen Nijsen, Selasa (14/5).

"Menurutku, cara terbaik untuk beradaptasi adalah dengan tetap berpikiran terbuka dan tidak takut akan perubahan. Perubahan tidak bisa dihindari, dan sering kali hal ini merupakan hal yang baik," sambungnya.

Meski masih berusia muda, tapi Karen Nijsen sudah pernah tinggal di India, Hong Kong, Polandia, Inggris, dan saat ini ia menetap di Indonesia. Karen mengaku dirinya biasanya tidak pernah lebih dari tiga tahun tinggal di suatu negara.

"Kontrak ayah aku biasanya 3 tahun, jadi kami tinggal di setiap negara selama sekitar waktu tersebut sebelum pindah. Aku paling lama tinggal di Hong Kong karena kami pindah ke sana dua kali, jadi totalnya sekitar 6 sampai 7 tahun," tuturnya.

Karen Nijsen mengaku dirinya jadi lebih dekat dengan keluarganya karena kerap berpindah-pindah tinggal di negara-negara lain.

"Terkadang rasanya tidak ada gunanya berteman di suatu tempat karena bagaimanapun juga kita akan meninggalkan negara itu. Tapi aku sadar, dengan sahabat sejati, selalu ada jalan. Dan satu-satunya yang tetap adalah keluargaku, jadi aku selalu sangat dekat dengan saudara dan orang tuaku, mereka benar-benar menjadi support system aku," ungkap Karen Nijsen.

Wanita yang sempat diisukan dekat dengan Gading Marten itu tak menampik dirinya mendapat pelajaran baru karena kerap tinggal berpindah-pindah.

"Karena aku sering berpindah-pindah, mudah untuk terhubung dengan berbagai jenis orang dari seluruh dunia. Namun, hal terbesar yang aku pelajari adalah rasa ingin tahu. Penasaran itu baik," papar Karen Nijsen.

"Dunia ini begitu luas dan beragam. Sayang sekali jika kita tidak membuka pikiran dan hati untuk mengeksplorasi itu semua," pungkasnya.