Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia

InsertLive | Insertlive
Sabtu, 27 Apr 2024 11:30 WIB
Penyair Joko Pinurbo Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia/Foto: Tia Agnes/ detikHOT
Jakarta, Insertlive -

Kabar duka datang dari dunia kesusastraan Indonesia.

Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia pada hari ini, Sabtu (27/4) pukul 04.30 WIB di Yogyakarta.

Dari pesan WhatsApp yang diterima InsertLive, pria yang akrab disapa Jokpin itu sudah lama menderita sakit dan sempat menerima sakramen minyak suci dari seorang romo.

ADVERTISEMENT

"RIP Bp.Philipus Joko Pinurbo. Sabtu, 27 April 2024, Pk 04.30. Stlh menerima sakramen minyak suci dr R. Kendar bbrp hr yll. Mohon doa untuk kedamaian dan kebahagiaan kekal beliau bersama Bapa di sorga, juga untuk keluarga yg ditinggalkan semoga dilimpahi kekuatan dan ketabahan. Matur nuwun. Berkah Dalem," bunyi isi pesan WhatsApp tersebut.

Sebelum meninggal dunia, Joko Pinurbo sempat dikabarkan sakit sesak napas.

"Saya nggak tahu (soal penyakitnya). Dari kapan juga nggak tahu, saya nggak mencatat. Tahunya cuma sesak napas setahu saya. Saya cuma dikasih tahu teman dan dikirimi fotonya," kata Butet dilansir dari CNNIndonesia.

Belum diketahui kapan Joko Pinurbo bakal dimakamkan.

Diketahui, Joko Pinurbo merupakan seorang sastrawan terkemuka di Indonesia yang lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962.


Sastrawan tersohor itu sudah menelurkan daftar panjang puisi yang dia tulis. Beberapa karya Joko Pinurbo termasuk Celana (1999), Celana Pacarkecilku di Bawah Kibaran Sarung (2007), Di Bawah Kibaran Sarung (2001), Pacarkecilku (2002), hingga Telepon Genggam (2003).

Adapun karyanya termasuk Haduh, aku di-follow (2013), Surat dari Yogya: sepilihan Puisi (2015), Srimenanti (2019), hingga Tak Ada Asu di Antara Kita: Kumpulan Cerpen (2023).

Joko Pinurbo juga memiliki sejumlah antologi yang berjudul Tugu (1986), Tonggak (1987), Sembilu (1991), Ambang (1992), Mimbar Penyair Abad 21 (1996), dan Utan Kayu Tafsir dalam Permainan (1998).

Berkat karya-karyanya, Joko Pinurbo pernah diberikan sejumlah penghargaan prestisius. Dia menerima penghargaan Puisi Terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Sastra Lontar, hingga menjadi tokoh sastra versi majalah Tempo.

(dis/dis)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER