Dapat Ancaman hingga Hujatan dari Keluarga YA, Tamara Tyasmara: Mereka Agak Lain

Perlakuan kurang mengenakan dirasakan oleh Tamara Tyasmara belakangan ini. Ia mengaku mendapatkan intimidasi dari keluarga Yudha Arfandi, tersangka kasus kematian putranya yakni Dante.

Wanita 29 tahun ini menjelaskan bahwa dirinya kerap mendapatkan intimidasi sejak kasus kematian Dante diproses oleh kepolisian.

Intimidasi yang didapat oleh Tamara Tyasmara tersebut berupa komentar hingga pesan singkat dengan nada mengancam.

"Seperti apa ya, aku nggak ngerti itu teror apa bukan. Aku di chat-chat di komen-komen ada yang japri. Lebih ke intimidasi, mengancam juga ada," aku Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis (18/4).

"Aku posting di TikTok ada tantenya komen, orang tua ibu-ibu, 'Tunggu saja yang akan kau tuai'. Tanpa mengakui aku tahu itu keluarganya, aku kenal baik sama keluarganya," lanjutnya.

Ancaman semakin parah ketika rekonstruksi pembunuhan dilakukan. Bahkan, Tamara Tyasmara sempat mengganti nomor ponselnya karena banyak pesan bernada teror dikirim kepadanya.

"Semenjak BAP sih sudah banyak chat intimidasi dan neror ya, sebelum rekonstruksi. Pas setelah rekonstruksi lebih parah lagi. Banyak lah komen dan WhatsApp. Sempat saya ganti nomor," tambahnya.

Tidak hanya itu, Tamara Tyasmara juga ditunjuk-tunjuk oleh keluarga dan teman-teman dekat Yudha Arfandi saat rekonstruksi pembunuhan Dante berlangsung.

Pihak keluarga Yudha Arfandi bahkan sampai membawa sebuah spanduk yang menunjukkan bahwa ia tidak bersalah.

"Mereka agak lain ya (bawa spanduk) harusnya yang bawa itu aku, terus malah keluarga nunjuk-nunjuk aku seolah-olah aku adalah tersangka yang sesungguhnya," tegas Tamara.

"Ya yang bawa itu ada keluarganya, tantenya, ada adiknya. Karena aku dan tersangka itu sudah dua tahun berhubungan, dan aku lihat betul siapa saja mereka. Aku juga lihat ada teman-temannya," jelasnya.

Sampai saat ini, Tamara Tyasmara masih belum mengambil tindakan apa pun. Namun, ia akan melaporkan hal tersebut ke pihak berwajib jika dianggap sudah berlebihan.

"Kalau sudah sangat mengganggu aku pasti ngomong. Kalau sekarang baru via chat aja sama komen," pungkasnya.