Kisah Mualaf Dokter Tirta, Ayah Dianggap Gagal Jadi Orang Tua
Dokter Tirta akhirnya memutuskan menjadi mualaf pada 2021 silam.
Pilihan menjadi mualaf itu dilakukan dokter Tirta setelah melihat ayahnya dihina dan diremehkan.
Diketahui, dokter Tirta lahir dan tumbuh dari orang tua yang beda agama.
Ayahnya yang keturunan Jawa memeluk agama Islam sementara ibunya dari latar belakang Tionghoa merupakan non-Muslim.
Dalam YouTube Konklusion, dokter Tirta bercerita bagaimana masa kecilnya memiliki keterbatasan dalam ekonomi.
Beranjak dewasa, ia mulai bangkit setelah memahami kondisi kedua orang tuanya terutama masalah agama.
Ia menerima kabar bahwa ayah Muslim dianggap menjadi orang tua gagal bila anaknya masih memeluk agama non-Muslim.
"Gue nggak tahu benar apa nggak tapi punya istri non-Muslim ini tergantung anaknya. Kalau anaknya non-Muslim, bapaknya dianggap gagal dan diadili di akhirat nanti," cerita dokter Tirta.
Lebih lanjut, dokter Tirta tanpa sengaja mendengar suara sang ayah yang curhat pada istrinya.
Sang ayah bercerita bagaimana perjalanan usai pergi umrah di mana ia menerima sejumlah nasihat mengenai keyakinan sang putra.
"Waktu SMA bokap curhat ke nyokap gue dengar katanya pas bokap umrah itu di pesawat dia curhat sambil nangis. Dia dihujat satu pesawat pada bilang 'kamu nggak usah pergi umrah. Kamu didik anak kamu aja gagal'," paparnya.
Curhatan itu membuat dokter Tirta kesal hingga memutuskan menjadi mualaf pada usia 22 tahun.
"Gue kesel ya akhirnya gue memutuskan masuk Islam umur 22 tahun sampai saat ini," pungkasnya.
(dis)