Sebelum Ayahanda Meninggal, Nassar Sempat Rasakan Ini
Kabar duka datang dari pedangdut Nassar, dimana ayahandanya, Ahmad Hasan Sungkar telah meninggal dunia pada Jumat (29/3) sekitar pukul 01.20 WIB. Nassar mengungkapkan, ayahandanya sempat menjalani operasi pemasangan ring jantung sebelum akhirnya tutup usia.
Nassar mengaku selalu mengkhawatirkan kondisi kesehatan sang ayahanda. Terlebih lagi, Nassar menyebut ayahnya sosok yang sangat cuek dengan kesehatan.
"Abah itu tipikal nggak pernah cerita ya, nggak pernah ngomong, kalau misalkan ada keluhan, 'Ah nggak'. Kalau disuruh ke dokter, 'Ah nggak', selalu gitu. Kita tuh anak-anaknya selalu cerewet, kayak kesal, kayak marah, maksudnya ayo dong kalau sakit berobat, kalau sakit kita periksain, rajin-rajin checkup atau apa kan namanya sakit kita nggak bisa diprediksi," ucap Nassar saat ditemui di Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/3).
Pelantun Seperti Mati Lampu itu mengungkapkan pemasangan ring tersebut dilakukan agar aliran darah sang ayahanda ke jantung dapat lancar. Pasalnya, selama ini aliran darah ke jantung ayahanda Nassar mengalami penyumbatan.
"Ternyata penyumbatan di mana gitu dan utama harus harus pasang ring. Dan akhirnya hari itu juga adik-adik juga sudah jangan nunggu pasang ringnya. Alhamdulillah sudah pasang ring. Ternyata udah lama yang tersumbatnya, karena mungkin pengaruh ke situ karena kalo ada gejala tersumbat langsung diambil tindakankan." ungkapnya.
Nassar pun berusaha meyakinkan sang ayahanda agar mau melakukan pemasangan ring jantung.
"Abahkan tipikal stres, panikan, kita harus nenangin pokoknya kalau Abah kita ngasihnya yang bagus-bagus dulu. Soalnya supaya nggak stres," ujarnya.
Nassar mengaku tak menyangka laki-laki yang disayanginya itu telah tiada. Pasalnya, setelah dilakukan pemasangan ring jantung, kondisi ayah Nassar sudah mulai membaik.
Nassar mengaku sempat gelisah sebelum mengetahui ayahandanya telah tiada. Namun kala itu ia tidak ada pikiran buruk mengenai kondisi sang ayah.
"Pasang ring, habis itu malamnya meninggal. Kita masih sempat ngobrol, makan, bercanda kebetulan kan dari Bandung Mama sama adek-adek bawa kue walaupun nggak boleh karena gula kan takut naik gulanya. Nyobain pengin apa gini gini nah terus lihat saturasinya 99 oh bagus banget itu mah udah ini banget," tuturnya.
"Aku bolak-balik kok nggak bisa tidur. Setidaknya kalau orang ngantuk langsung tidur ini ngantuk tapi nggak mau tida, bolak balik. Jam 2 kurang orang aku naik ke unit apartemen ke atas dia ketok gedor, 'Pak, Pak, Ayah, Abah sudah berpulang'. 'Aduh Abah siapa?' Saya pakai tanya, kan aneh kaget loh. Maksud saya kayak nggak bisa ngomong saja. Akhirnya langsung ke sini, (jenazah) sudah ada," pungkas Nassar.
(kpr/kpr)