Bimbim Kenang Peran Penting Sosok Mendiang Ayah dalam Karya-karya Slank

Insertlive | Insertlive
Rabu, 06 Mar 2024 11:15 WIB
Bimbim Slank Bimbim Kenang Peran Penting Sosok Mendiang Ayah dalam Karya-karya Slank / Foto: Febri/detikHOT
Jakarta, Insertlive -

Sidharta M Soemarno, ayahanda Bimbim Slank dikabarkan meninggal dunia dan telah dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (5/3). Tentu saja kepergian sang ayah membuat Bimbim merasa terpukul.

Drumer Slank itu pun mengenang sosok mendiang sang ayahanda yang dinilai sangat nasionalis. Bimbim juga menyebut ayahnya kerap memberikan pesan agar Slank tetap kritis.

"Gua tuh jarang baca buku, tapi bokap sering cerita kalau beliau itu, kan, hidup dari kecil di zaman revolusi, masa order baru, orde lama sampai reformasi, soal Indonesia dan nasionalisme banget dia. Itu yang ditanamkan ke anak-anak. Hal yang selalu ditekankan ke kami bahwa Slank harus tetap kritis, itu yang selalu dia omongin setiap di meja makan," ucap Bimbim Slank saat ditemui di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).

ADVERTISEMENT

Bimbim menyebut ayahandanya memiliki peran besar dalam setiap karya-karya yang dikeluarkan Slank. Bahkan Slank sempat mengganti judul lagu mereka setelah mendapatkan masukan dari ayah Bimbim.

"Dari awal album orang pertama yang kita dengarin Slank, awal jadi, untuk jadi bahan wawasan bokap, ada beberapa lagu yang kita ganti liriknya karena pertimbangan (beliau). 'Hati-hati ini terlalu vokal, terlalu berbahaya', kayak gitu," tuturnya.

Bimbim pun menceritakan ayahandanya sempat untuk terakhir kalinya menonton konser Slank yang kala itu berusia 40 tahun.

"Itu terakhir nonton konser Slank, ulang tahun ke empat puluh tuh Papa ikut," kenang Bimbim.

"Kasih semangat, tapi tiba-tiba nonton kita di backstage atau di panggung, di tengah-tengah penonton Slankers," sahut Reny, istri Bimbim.


"Jadi dibantuin Slanker nonton paling belakang kedorong-kedorong," imbuh Bimbim.

Reny, istri Bimbim menyebut seminggu sebelum meninggal ayahandanya memang sempat dirawat di ICU lantaran kondisi kesehatannya menurun.

"Semingguan ini sebenarnya kita udah mulai ikhlasin. Karena memang nggak mendadak ya," ujar Reny.

"Karena ini kan udah keempat (bolak-balik rumah sakit) ya. Udah seminggu di rumah sakit dan sudah 3 hari karena sakit jadi ditidurin. Jadi kita kayaknya udah pasrah sih. Iya, bokap, kan, memang sudah setahun terakhir ini udah sering keluar masuk rumah sakit. Jadi sebentar sehat, sebentar pulang, udah masuk rumah sakit lagi. Terakhir, seminggu terakhir ini masuk rumah sakit dengan menggigil," lanjutnya menjelaskan.

Bimbim mengungkapkan ada masalah infeksi di paru-paru ayahandanya. Maka dari itu dokter sampai membuat jalur makan dan udara.

"Masuk rumah sakit dengan menggigil akhirnya diperiksa pernah punya jantung juga akhirnya diperiksa paru-parunya infeksi di paru-paru, jadi butuh bantuan pernapasan. Tadinya tindakan dokter mau dibikin dibolongin yang buat makan dan udara tapi harus sadar dulu, tapi karena komplikasi ke jantung akhirnya gagal ginjal nggak bisa keluarin air kencing, jadi dokter bilang, ya, udah kita obatin aja," ungkap Bimbim.

Untuk menghilangkan rasa sakit, dokter pun membuat ayahanda Bimbim tertidur. Namun, saat hendak dibangunkan, ayahandanya sudah tidak merespons. Ayah Bimbim pun meninggal dunia pada Senin malam (4/3).

"Memang ditidurin menghindari rasa sakit, tapi begitu kita mau bangunin di operasi udah nggak respons. Kita udah kumpul, kayaknya benar-benar nungguin Bunda. Hari itu bunda datang, malamnya meninggal," pungkasnya.

(kpr/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER