Home Hot Gossip Berita Hot Gossip

Klarifikasi Sekolah Atas Tudingan Aksi Perundungan Diduga Anak Artis VR

INSERTLIVE | Insertlive
Senin, 19 Feb 2024 16:45 WIB
Klarifikasi Sekolah Atas Tudingan Aksi Perundungan Diduga Anak Artis VR / Foto: iStock
Jakarta, Insertlive -

Aksi bully atau perundungan yang membuat heboh publik kembali terjadi di lingkungan sekolah.

Kali ini, peristiwa tersebut terjadi di lingkungan sekolah internasional di kawasan BSD, Tangerang Selatan.

Dalam sebuah unggahan yang viral di media sosial, seorang siswa tingkat SMA menjadi korban pengeroyokan seniornya.


Tak hanya itu, hal yang mengejutkan dari kabar tersebut adalah perihal anak figur publik hingga artis yang juga ikut terlibat dalam aksi perundungan tersebut.

Menanggapi kabar ini, sekolah tempat diduga anak VR melakukan perundungan yakni Binus Serpong School buka suara. Lewat surat resminya, kepala sekolah menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan.

Pihak sekolah juga telah mengumpulkan berbagai informasi serta bukti-bukti khusus mengenai insiden tersebut untuk mengambil tindakan.

"Setelah mengetahui kejadian ini, Sekolah segera melakukan penyelidikan komprehensif atas masalah tersebut. Sekolah telah bekerja dengan tekun untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi mengenai insiden tersebut untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil," ujar pihak sekolah.

Selain itu, pihak sekolah juga meminta publik untuk tidak mencari tahu siapa sosok para pelaku serta korban. Pihaknya akan menyelesaikan masalah secepatnya.

"Kami menyadari bahwa banyak orang yang penasaran dengan detail pastinya, namun kami meminta pemahaman semua orang bahwa detail ini bersifat pribadi, terutama jika melibatkan anak di bawah umur. Setiap orang akan tunduk pada kebijakan sekolah karena kami berusaha untuk melakukan tindakan yang sepadan untuk menyelesaikan masalah secepatnya," tegasnya.

Di akhir, pihak sekolah menegaskan tidak menoleransi adanya aksi kekerasan karena bertentangan dengan nilai-nilai serta prinsip-prinsip yang dijunjung.

Maka dari itu, pihak sekolah memiliki kewajiban untuk memberikan sanksi lanjut terkait masalah ini.

"Kekerasan, baik yang bersifat fisik, emosional, atau psikologis, sepenuhnya tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kami junjung sebagai BINUSIAN. Sekolah tidak akan memaafkan membuat siapa pun tidak peka terhadap tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun, apa pun alasannya, dan itu adalah kita semua," pungkasnya.

(nap/fik)

VIDEO TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
POPULER
DETIKNETWORK