Dihujat saat Tengah Berduka, Tamara Tyasmara: Mereka Menilai Tanpa Mikir Dulu

Duka yang mendalam masih dirasakan oleh Tamara Tyasmara usai putra semata wayangnya, Dante meninggal dunia karena tenggelam saat berenang. Meski tengah merasa kan kesedihan yang mendalam, tapi ada saja hujatan yang menghujani Tamara.

Selain tudingan dirinya sengaja menyembunyikan kekasihnya, YA yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka, penampilan Tamara Tyasmara saat acara tujuh harian mendiang Dante pun menjadi sasaran hujatan netizen.

Tamara Tyasmara dicibir tetap memikirkan penampilan padahal baru saja kehilangan putra semata wayangnya. Pasalnya, pada saat momen tujuh harian kepergian Dante, Tamara sempat berfoto dengan teman-temannya yang datang melayat ke rumah duka.

Penampilan Tamara yang dinilai full make up menjadi sorotan netizen. Menanggapi hujatan dan cibiran netizen itu, mantan istri Angger Dimas itu sampai tak habis pikir.

"Itu aku 7 harian Dante, masa dibilang pakai kaftan merawang, pas ngaji aja aku pakai mukena dalamnya itu. Pas tamu sudah sedikit aku buka ganti itu. Ya ampun orang-orang menilai tanpa berpikir dulu. Ya sudah terserahlah yang penting akunya tidak seperti itu," ucap Tamara Tyasmara dilansir dari detikcom, Sabtu (10/2).

Tamara mengaku dirinya sama sekali tidak merasakan semangat hidup sejak hari pertama Dante dinyatakan meninggal dunia hingga acara tujuh harian tersebut. Bahkan Tamara sampai tidak mandi sama sekali lantaran tak kuasa menahan kesedihan kala melihat barang-barang milik putra semata wayangnya itu.

"Dari Dante meninggal sampai tahlilan hari ketujuh, gimana ya aku mau mikirin penampilan, keramas saja nggak. Hari (tahlilan ketujuh) itu baru keramas. Aku nggak pengin ke kamar mandi, dari awal Dante meninggal aku nggak berani masuk ke kamar mandi. Di situ masih ada sabun Dante, handuk Dante. Aku mandi di kamar mandi tamu. 7 harian ya sudah deh aku mandi, keramas, nanti teman aku datang," tuturnya.

Tamara menilai orang yang menghujat dirinya tidak mengetahui apa yang sebenarnya dirasakannya.

"Mereka nggak tahu aku rasa takutnya masuk ke kamar, nggak berani ambil baju ke atas, nggak kuat. Aku tidur di ruang tamu, baju diambilin. Hari itu aku pengin aja mandi, masa aku harus nangis-nangis terus di depan teman aku," pungkasnya.