Taylor Swift Terancam Diboikot karena Hadiri Acara Penggalangan Dana untuk Palestina

Peperangan yang terjadi antara pasukan zionis Israel melawan pejuang Hamas di Palestina memang berhasil menjadi sorotan dunia. Banyak publik yang mengecam aksi brutal tentara zionis membantai warga sipil di Palestina.

Ternyata konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina juga membuat perpecahan selebriti Hollywood. Pasalnya, aksi publik figur yang mendukung salah satu pihak justru menuai kecaman dari selebriti lainnya.

Seperti halnya Taylor Swift yang turut menuai kecaman saat dirinya hadir dalam acara komedi untuk penggalangan dana bagi membantu Palestina. Taylor Swift bersama Selena Gomez menghadiri acara tersebut sebagai bentuk dukungan mereka terhadap warga Palestina yang mengalami genocide dari Israel.

Namun sayangnya aksi Taylor Swift dan Selena Gomez itu justru dinilai sebagai tindakan antisemitisme oleh beberapa pihak, seperti Megyn Kelly. Bahkan Megyn Kelly menyerukan boikot terhadap Tayor Swift.

Pembawa berita Fox itu juga menyebut bahwa Taylor Swift berhutang permintaan maaf terhadap seluruh kaum Yahudi dan Israel.

"Saya berharap mereka memboikot acaranya sampai dia mengeluarkannya, karena menghadiri acara ini adalah hal yang salah," ujar Megyn Kelly.

"Coba Googling. Lihat apa yang mereka lakukan di Gaza terhadap kaum gay. Lihat tentang hak-hak perempuan di Gaza," sambungnya.

Namun Taylor Swift belum ada memberikan tanggapan terkait seruan boikot yang dilontarkan Megyn Kelly. Walaupun begitu, banyak penggemar Taylor Swift langsung membela sang penyanyi.

"Megyn Kelly akan kehilangan lebih banyak pengikut hanya dengan menyarankan hal ini dibandingkan Taylor," tulis salah seorang penggemar di X (Twitter).

"Jangan main-main dengan Ibu!" sahut penggemar lainnya.

"Kelly, kau membutuhkan pelukan dan gelang persahabatan. Itu mungkin bisa menyembuhkannya. Kasihan," sindir netizen lain.

Megyn Kelly merasa sumabngan kemanusiaan di Gaza tidak pantas dilakukan. Pasalnya, ia menilai wilayah Gaza telah bertahun-tahun dikuasai oleh kelompok militan Palestina, Hamas. Maka dari itu, Megyn Kelly merasa Hamas lah yang harus bertanggung jawab atas peperangan yang terjadi sejak 7 Oktober 2023 lalu itu.