Melissa Barrera Buka Suara Usai Didepak dari Scream VII
Melissa Barrera akhirnya buka suara terkait pemecatan dirinya dari proyek Scream VII. Meski dirinya sukses membawa keuntungan dalam Scream sebelumnya, pihak Spyglass, pemilik waralaba tersebut tetap memilih mengakhiri kontrak kerja dengan Melissa Barrera lantaran sang aktris mendukung Palestina.
Pihak Spyglass menuding Melissa Barrera anti-semit. Spyglass mengatakan mereka tidak dapat menerima ujaran kebencian yang penuh kebohongan atas unggahan Melissa Barrera.
Sontak saja didepaknya Melissa Barrera dari Scream VII menjadi sorotan publik. Banyak dari mereka yang tak setuju atas keputusan tersebut.
Pasalnya, mereka menilai Melissa Barrera hanya mengungkapkan isi hatinya soal kemanusiaan di tengah konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel. Bahkan, tulisan di unggahan Melissa Barrera juga tidak ada mengandung unsur anti-semit atau ujaran kebencian terhadap kaum Yahudi.
Melissa Barrera pun akhirnya buka suara terkait pemecatannya dari Scream VII. Dalam klarifikasinya, Melissa menyebut dirinya sangat mengutuk adanya ujaran kebencian terhadap kelompok apa pun.
Melissa dengan tegas mengatakan dirinya hanya mengutarakan suaranya atas isu kemanusiaan yang tengah terjadi di Jalur Gaza.
"Pertama dan terpenting saya mengutuk antisemitisme dan islamofobia. Saya mengutuk kebencian dan prasangka apa pun terhadap sekelompok orang mana pun. Sebagai seorang Latin, seorang Meksiko yang bangga, saya merasa bertanggung jawab untuk memiliki sebuah platform yang memberikan saya hak istimewa untuk didengarkan, dan oleh karena itu saya mencoba menggunakannya untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu yang saya pedulikan dan untuk memberikan suara saya kepada mereka yang membutuhkan," tulis Melissa Barrera.
Bagi Melissa, setiap orang di muka bumi berhak mendapatkan hak asasi yang sama tanpa memandang ras, agama maupun etnis.
"Setiap orang di muka bumi ini, tanpa memandang agama, ras, etnis, gender, orientasi seksual atau status sosial-ekonomi, berhak atas persamaan hak asasi manusia, martabat dan, tentu saja, kebebasan," ujarnya.
Melissa Barrera pun mengaku dirinya selalu berdoa agar peperangan dan penjajahan di Jalur Gaza dapat berhenti.
"Saya percaya sekelompok orang BUKAN merupakan pemimpin mereka, dan tidak ada badan pemerintahan yang boleh lepas dari kritik," tutur Melissa.
"Saya berdoa siang dan malam agar tidak ada lagi kematian, tidak ada lagi kekerasan, dan untuk hidup berdampingan secara damai. Saya akan terus bersuara bagi mereka yang paling membutuhkan dan terus mengadvokasi perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia dan kebebasan," lanjutnya.
Terakhir, Melissa dengan tegas mengatakan dirinya tidak akan diam atas apa yang terjadi dalam konflik di Jalur Gaza.
"Diam bukanlah pilihan bagiku," pungkasnya.
(kpr/kpr)