20 November jadi Hari Anak Sedunia, Gimana Nasib Anak-anak di Gaza?

Insertlive | Insertlive
Senin, 20 Nov 2023 21:00 WIB
Aeril Zafrel, bintang Malaysia yang jual mobil mewahnya untuk didonasikan bagi anak-anak di Palestina. 20 November jadi Hari Anak Sedunia, Gimana Nasib Anak-anak di Gaza? / Foto: Dok. Instagram
Jakarta, Insertlive -

Tanggal 20 November seluruh masyarakat dunia merayakan Hari Anak Sedunia. Hari ini didedikasikan untuk mengakui hak, kesejahteraan, dan potensi setiap anak.

Hari ini juga sebagai bentuk pengingat untuk memastikan seluruh anak di dunia mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi penuh mereka terlepas dari latar belakang dan keadaan mereka. Namun, tampaknya hak tersebut tak dapat dirasakan oleh anak-anak di Palestina.

Seperti diketahui, anak-anak di Palestina terkhusus Jalur Gaza telah menjadi korban kekejian tentara zionis Israel. Telah banyak nyawa anak-anak Palestina melayang akibat penyerangan yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

Bahkan, Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres pada 6 November 2023 lalu mengatakan bahwa Gaza telah menjadi kuburan bagi anak-anak.

Dilansir dari Aljazeera, pada Senin (20/11), pasukan Israel telah membunuh lebih dari 5.000 anak di Gaza, dengan tambahan 1.800 anak hilang di bawah reruntuhan bangunan yang hancur, sebagian besar dari mereka diperkirakan tewas.

Seperti diketahui, selama 40 hari terakhir, Israel telah meluncurkan serangan yang menargetkan wilayah sipil yang padat penduduk menggunakan bom dengan jangkauan yang luas.

Tentara zionis Israel tanpa pandang bulu menghabisi seluruh penduduk Gaza baik anak-anak, wanita, dan lansia. Selain itu, Israel juga memutus pasokan listrik, air, pasokan medis, serta bahan bakar ke Jalur Gaza. Tentu saja hal ini dapat menjadi petaka bagi masyarakat di Jalur Gaza.

Terlebih, banyak wanita hamil yang tidak dapat mendapatkan proses persalinan lantaran akses layanan kesehatan yang tidak bisa beroperasi karena kekurangan bahan bakar. Tak hanya itu, rumah sakit di Gaza pun telah diruntuhkan oleh para tentara zionis sehingga banyak wanita hamil serta bayi yang baru lahir tidak dapat mendapatkan perawatan medis.


Sementara korban yang selamat dari serangan bom tentara zionis Israel menghadapi krisis kekurangan air bersih dan pangan. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan risiko anak-anak dan wanita hamil terkena penyakit, kekurangan gizi, dan komplikasi kesehatan.

Selain itu, sarana pendidikan di Palestina pun telah hancur akibat serangan bom yang diluncurkan oleh Israel. Anak-anak yang seharusnya dapat memperoleh pendidikan kini harus berjuang untuk bisa bertahan hidup di dalam kecemasannya menghadapi serangan bom dari tentara Israel.

Kenyamanan, ketenangan, dan kesejahteraan tak dirasakan oleh anak-anak di Palestina terkhusus Jalur Gaza. Di saat anak-anak lain dapat bermain dengan teman-teman sekitarnya, sementara mereka yang berada di Jalur Gaza harus menghadapi hujan bom dan peluru yang terus dilancarkan tentara zionis Israel.

(kpr/and)
Tonton juga video berikut:
ARTIKEL TERKAIT
Loading
Loading
BACA JUGA
UPCOMING EVENTS Lebih lanjut
detikNetwork
VIDEO
TERKAIT
Loading
POPULER